TPP Belum Disalurkan 5 Bulan, PNS Anambas Menjerit

16 Maret 2025
Ilustrasi/Kompas.com

Ilustrasi/Kompas.com

RIAU1.COM - Hampir 5 bulan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Anambas Kepulauan Riau (Kepri) belum disalurkan.

Belum disalurkannya TPP ini membuat sejumlah pegawai menjerit. Sebab, mereka mayoritas menggantungkan hidup dari TPP ASN.

Salah satu ASN yang enggan namanya disebut mengatakan kondisinya saat ini mengalami kesulitan pasca belum tersalurkannya TPP.

“Jujur kami lelah dan kesulitan, karna kita tau sendiri kebutuhan pokok dianambas serba mahal. Sebagian kami perantau, dari kebutuhan sehari-hari sampai tempat tinggal kami harus bayar, biaya sekolah anak pun harus segera dibayar,” ujar seorang pegawai kepada batampos.

Untuk bisa mencukupi biaya hidup, dirinya sampai meminjam uang ke kerabatnya bahkan menjual satu per satu perabot rumah tangga.

“Pilu hati kami mendengar anak kami merengek minta susu. Anak saya umur 1 tahun, sudah 2 minggu tidak terbeli susu. Hanya pakai air putih sebagai
ganti,” ujarnya.

Kondisi ini kata dia juga berdampak ke pedagang sebab hampir 5 bulan daya beli menurun drastis. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Anambas berprofesi sebagai ASN maupun honorer yang mana sampai saat ini belum menerima haknya.

“Kami begitu mengharapkan TPP untuk kelangsungan hidup keluarga kami. Bukan hanya kami para pedagang juga merasakan dampak dari ini daya beli masyarakat jauh menurun bahkan ada sebagain pedagang gulung tikar,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Anambas Sahtiar membenarkan TPP ASN belum disalurkan sejak November lalu.

Menurutnya, belum tersalurkannya TPP ini dikarenakan kondisi keuangan daerah yang belum mencukupi untuk membayar hak-hak pegawai.

“Kalau itu kan (TPP) sudah kita sampaikan. Upaya kita untuk membayar sedang menunggu ketersediaan anggaran kita. Intinya kita juga pengen cepat (disalurkan),” ujar Sahtiar.

Saat disinggung apakah sebelum lebaran akan disalurkan, Sahtiar masih belum bisa memberikan gambaran.

“Tahun ini kita bayarkan THR (Tunjangan Hari Raya) dulu. Habis itu kalau memang mencukupi kita berupaya lah. Tengok uang masuk nanti akhir bulan ini,” sebut Sahtiar.*