SMAN 1 Batam (Tribunebatam)
RIAU1.COM - Dikabarkan siswa kelas 10 SMAN 1 Batam Faza Rifqi Al Fahri meninggal dunia saat melaksanakan kegiatan pramuka yang dilaksanakan di sekolah, Sabtu (26/7).
Faza sempat dilarikan ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, namun tidak terselamatkan, hingga akhirnya meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan Kepala Sekolah SMAN 1 Batam Bakthiar, pagi hari Faza tidak mengalami kejanggalan apa-apa. Pada sekitar pukul 10.00 WIB, ia sempat mengantar adik sepupunya ke sekolah. Dari keterangan keluarga, Faza juga tak memiliki riwayat sakit.
“Tiba-tiba ketika sampai di sekolah ia merasa pusing. Kita juga meminta siswa yang tidak enak badan untuk tidak mengikuti pramuka pelantikan calon penegak kelas 10 ini, dan Faza saat itu memilih beristirahat di sekolah,” ujarnya, Ahad (27/8) yang dimuat Batampos.
Dikatakan Bahtiar, saat itu sekolah juga sempat menghubungi keluarga untuk menjemput Faza ke sekolah, namun ia menolak pulang ke rumah dengan alasan ini sekolah offline pertamanya. Namun ketika sore hari Faza kembali merasakan mual dan sempat mengalami muntah-muntah. Ia pun segera dilarikan ke RSBP sebelum akhirnya meninggal di rumah sakit.
“Kami mendapat kabar meninggalnya anak kita sekitar pukul 21.40 WIB,” ungkap Bahtiar.
Pramuka pelantikan calon penegak kelas 10 ini, kata Bahtiar, merupakan agenda setiap tahun yang digelar SMAN 1 Batam. Kegiatan dimulai dengan heaking mengelilingi SMAN 1 Batam dan dilanjutkan dengan pertunjukan seni oleh siswa kelas 10.
“Atas kejadian ini kami dari sekolah sudah mengkonfirmasikan ke Polsek Sekupang,” beber Bahtiar.
Terpisah Kapolsek Sekupang, Kompol Z.A.C Tamba, melalui Kanit Reskrim Polsek Sekupang Iptu Andi Pakpahan membenarkan bahwa siswa SMAN 1 BATAM yang bernama, Rifqi Al Fahri ini meninggal dunia di ruang UGD RSBP Batam.
“Ya, semalam jenazah korban ini telah dibawa pihak keluarga ke Pulau Terong untuk dikebumikan, ” kata Iptu Andi.
Dikatakan Iptu Andi, berdasarkan hasil pemeriksaan di RS BP Batam tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh siswa tersebut dan pihak keluarga Faza yang berada di Pulau Terong juga telah menerima jenazah anaknya untuk dikebumikan.
“Siswa ini merupakan salah satu murid yang berada di kelas online, dan ini kali pertamanya ia sekolah secara offline karena ada kegiatan rutin tahunan di sekolah,” jelasnya.
Ia menjelaskan, kronologi singkat peristiwa tersebut, siswa bernama Faza ini awal kegiatan memang dalam kondisi tubuh yang kurang sehat, pada saat siang hari Faza sempat mendapatkan perawatan dari sekolah dan pihak sekolah sempat memberitahu keluarga mengenai kondisinya saat itu.
Namun, Faza meminta kepada pihak Sekolah bahwa ia tidak ingin pulang dan ingin tetap ikut kegiatan Pramuka tersebut.
Sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB kondisi siswa ini semakin memburuk sehingga pihak sekolah melarikan dia ke RS Batam. Sempat mendapatkan perawatan intensif di UGD RS BP Batam dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.
“Kami juga sudah mengecek ke sekolah dan kegiatan ini pramuka dilakukan di dalam sekolah,” pungkasnya.*