ilustrasi/net
RIAU1.COM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Kabupaten Bintan. Bahkan dalam sepekan terakhir, UPT Damkar Tanjunguban melaporkan sekitar 12 titik karhutla dengan puluhan hektare hutan dan lahan ludes terbakar.
Berdasarkan laporan yang diterima dari UPT Damkar Tanjunguban, Senin (20/2/2023) terjadi satu kasus kebakaran hutan dan lahan di jalan raya Tanjunguban-Tanjungpinang tepatnya di Kampung Sungai Jeram, Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utata dengan lahan terbakar seluas lebih kurang 1 hektare.
Lalu dilaporkan pada Selasa (21/2/2023) terdapat dua kasus kebakaran hutan dan lahan yakni di jalan Tanjungtalok, Desa Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam dengan luas lahan terbakar sekira setengah hektare dan di jalan Basuki Rahmat, Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong dengan luas lahan terbakar sekira setengah hektare.
Kemudian pada Rabu (22/2/2023) terjadi satu kasus kebakaran yakni di jalan Berdikari, Kampung Sukadamai, Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara dengan luas lahan terbakar sekira 2 hektare.
Selanjutnya, Kamis (23/2/2023l dilaporkan satu kasus kebakaran lahan yakni di jalan raya Busung, Kelurahan Teluk Lobam, Kecamatan Seri Kuala Lobam dengan luas lahan terbakar sekira 5 hektare.
Jumat (24/2/2023) dilaporkan dua kasus kebakaran yakni di Kampung Pereh, Perumahan 10, Desa Sebong Pereh, Kecamatan Teluk Sebong dengan luas lahan terbakar sekira 1 hektare dan di Kampung Pereh, Perumahan Air Molek, Desa Sebong Pereh, Kecamatan Teluk Sebong dengan luas lahan terbakar sekira setengah hektare.
Kasus kebakaran terbanyak dalam sepekan ini terjadi pada Sabtu (25/2/2023 sebanyak tiga kasus yakni di jalan Berdikari Kampung Sukadamai, Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, dengan luas hutan terbakar sekira 10 hektare, kemudian di Gang Salak, Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara dengan lahan terbakar seluas lebih kurang 1 hektare dan di Kampung Pereh, Desa Sebong Pereh, Kecamatan Teluk Sebong dengan luas lahan terbakar sekira 1 hektare.
Kemudian pada Minggu (26/2/2023) dilaporkan dua kasus kebakaran lahan yakni di jalan Langsat, Kampung Jeruk, Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara dengan luas lahan terbakar sekira seperempat hektare dan di Kampung Wonoasri, Desa Sebong Pereh, Kecamatan Teluk Sebong dengan luas lahan yang terbakar sekira 2 hektare.
Plt Kepala UPT Damkar Tanjunguban, Panyodi seperti dimuat Batampos mengatakan, UPT Damkar Tanjunguban meliputi wilayah kerja tiga kecamatan yakni Kecamatan Bintan Utara, Seri Kuala Lobam dan Teluk Sebong.
Dia mengatakan, selama sepekan ini setidaknya dalam satu hari terdapat satu kasus kebakaran hutan dan lahan.
“Tiga hari terakhir terjadi peningkatan kasus, dimana hari Sabtu kemarin sampai tiga titik hutan dan lahan terbakar. Kebakaran yang sering terjadi dari Kecamatan Teluk Sebong,” kata dia.
Dia mengatakan, penyebab kebakaran belum diketahui dengan pasti. Namun diduga karena cuaca panas dan ada unsur kelalaian manusia.
“Kita menduga kebakaran lahan yang terjadi karena ada unsur kelalaian. Mungkin banyak warga yang membuka lahan dengan dibakar,” kata dia.
Sejauh ini, dia mengatakan, pihaknya tidak menemukan kendala saat memadamkan api di lokasi.
“Mobil kita kondisinya baik, sumber air untuk memadamkan api pun tersedia. Hanya tadi ketika mau memadamkan api di Kampung Wonoasri, Teluk Sebong, titik apinya jauh ke tengah dan tidak ada akses jalan ke lokasi, warga juga sulit ditemukan di sana,” kata dia.
Terkait tingginya kasus kebakaran hutan dan lahan, dia mengimbau kepada masyarakat untuk saat ini tidak membuka lahan dengan dibakar karena kondisi cuaca panas dan angin kencang dapat menyebabkan potensi kebakaran hutan dan lahan.
Dia meminta ke masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat kebakaran hutan dan lahan dengan menghubungi nomor Damkar 07714651295.*