ilustrasi/net
RIAU1.COM - Karantina Pertanian Tanjungpinang, wilayah kerja Pulau Bulan, Batam dikunjungi Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan), Kementerian Pertanian, Bambang.
Kunjungan monitoring ini ditujukan untuk memastikan lalu lintas ekspor babi asal pulau ini tidak mengalami kendala.
"Pulau Bulan merupakan sentra ternak babi dan sudah secara rutin ekspor ke Singapura dan merupakan peternakan babi dengan skala ekspor terbesar di Indonesia. Prestasi ini harus dapat dipertahankan serta ditingkatkan untuk kedepannya," ujar Bambang belum lama ini.
Kemudian menurut Bambang, dari data pada sistem informasi Barantan, IQFAST ekspor hewan babi asal pulau ini untuk tujuan negara Singapura terhitung stabil.
Tercatat, sejak Januari hingga November lalu, ekspor babi dari Pulau Bulan, Batam, telah mencapai 240.117 ekor dengan nilai ekonomi hingga Rp 785 miliar. Pengirimannya, relatif stabil baik dari volume dan frekuensinya.
Pada kesempatan itu, Bambang secara langsung meninjau penerapan biosekuriti pada Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik PT. ITS yang sudah diregistrasi pihaknya.
"Penerapan biosekuriti yang sudah sangat baik, bisa dijadikan contoh pada IKH lainnya. Dan tentunya dengan pengawalan Karantina Pertanian menjadi kombinasi yang apik dalam menjaga kestabilan lalu lintas ekspor dari Pulau Bulan ke Singapura," ujarnya.
Ia juga berharap, ekspor babi dari Indonesia dapat semakin meningkat.
Rangkaian kunjungan kerja Bambang ini, dilakukan dalam rangka pengawasan jelang Nataru di tiga unit pelaksana teknis Karantina Pertanian di kawasan perairan Sumatera*