Prostitusi Anak Kembali Terjadi di Kota Batam

6 Juli 2024
Ilustrasi/Pixabay

Ilustrasi/Pixabay

RIAU1.COM - Polsek Seibeduk Kota Batam saat ini tengah menangani kasus prostitusi anak dibawah umur

Sr, korban yang masih aktif sebagai siswi salah satu SMP di Batam ini, sudah dua hari berkeliaran di lokasi simpang Dam Mukakuning sebelum dieksploitasi untuk melayani pria hidung belang. 

“Jangan karena alasan kerja, perhatian kepada anak diabaikan, ” kata Kapolsek Seibeduk Iptu Fikri Rahmadi melalui Kanit Reskrim Ipda Alex.

Kasus ini terjadi, sebut Alex karena ada kesempatan dari korban sendiri. Korban datang ke kawasan Kampung Aceh untuk bersenang-senang bersama salah seorang rekannya. Peluang ini akhirnya dimanfaatkan Yola, janda 19 tahun, yang kini telah ditahan dan dijadikan tersangka sebagai mucikari di Polsek Seibeduk.

Yola mendekati Sr dan menjanjikan uang tunai jika dia mau melayani pria hidung belang. Layanan persetubuhan Sr dihargai Rp400 oleh pelanggan. Pelanggan tersebut adalah seroang pria dewasa bernama Almaida yang kini juga ditahan sebagai pelaku prostitusi anak dibawah umur.

“Artinya ada kelonggaran pengawasan dan perhatian orangtua. Korban ini datang ke lokasi sehingga dimanfaatkan oleh para pelaku ini, ” kata Alex yang dimuat Batampos.

Seperti diberitakan sebelumnya, polsek Seibeduk bongkar jaringan prostitusi anak dibawah umur yang terjadi di Kampung Aceh, kawasan Simpang Dam, Mukakuning di akhir Juni lalu. Dalam pengungkapan ini, polisi menyelamatkan Sr, seorang siswi SMP yang dijadikan objek transaksi esek-esek tersebut. Selain itu polisi juga mengamankan dua tersangka yakni Yola sebagai mucikari dan Almaida sebagai penggunaan jasa prostitusi anak dibawah umur tadi.

Yola, mucikari yang berusia 19 tahun ini juga bagian dari jaringan prostitusi tadi. Janda dua anak yang mengaku nikah di usia 17 tahun ini sudah terbiasa dengan kehidupan malam di kawasan simpang Dam. Selain prostitusi, dia juga mengakui sudah terbiasa dengan obat-obatan terlarang yang didapatkan secara sembunyi-sembunyi.

“Iya make juga. Suami saya sudah meninggal jadi memang sering di sana (Kampung Aceh) saya, ” aku Yola.*