Pertumbuhan Volume Transaksi QRIS di Kepri Capai 110 Persen

13 Oktober 2024
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Berdasarkan data terbaru, volume dan nominal transaksi quick response Code indonesian standard (QRIS) di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami pertumbuhan signifikan hingga Agustus 2024, bahkan telah melampaui target yang ditetapkan untuk tahun ini.

Berdasarkan keterangan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Suryono, bahwa pada Agustus 2024, terjadi penambahan volume transaksi QRIS sebesar 2.978.739 transaksi atau tumbuh 110,96% secara year-on-year (yoy).

”Secara kumulatif, dari Januari hingga Agustus 2024, volume transaksi telah mencapai 19.965.626 transaksi, melampaui target tahunan sebesar 106,52%,”kata Suryono setelah kembali dari menghadiri Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) yang dimuat Batampos.

Sambung dia, tidak hanya dari segi volume, nominal transaksi QRIS di Kepri juga menunjukkan peningkatan signifikan. Agustus 2024, tercatat nominal transaksi sebesar Rp430 miliar, tumbuh 87,61% yoy. 

"Secara akumulatif, nominal transaksi dari Januari hingga Agustus mencapai Rp2,97 triliun, angka yang menunjukkan akselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Kepri,"tutur dia.

Suryono juga menyoroti perkembangan pengguna QRIS yang terus bertambah. ”Agustus 2024, terdapat penambahan 13.052 pengguna baru atau tumbuh 34,75% yoy,” kata dia.

Secara kumulatif, Kepri telah menambah 78.244 pengguna QRIS sepanjang tahun ini, yang sudah mencapai 73,56% dari target. Hingga Agustus, total pengguna QRIS di Kepri mencapai 497.501.

Keberhasilan ini juga diimbangi oleh peningkatan jumlah merchant QRIS. Sampai dengan Juni 2024, terdapat 547.656 merchant yang menggunakan QRIS, dengan pertumbuhan 13,88% yoy.

Sebagian besar merchant berada di Kota Batam (83,68%), dan kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendominasi, dengan 46,22% di antaranya adalah merchant UMI (Usaha Mikro dan Informal).

Selain capaian QRIS, Kepri juga meraih prestasi dalam ajang percepatan digitalisasi daerah. Berdasarkan hasil evaluasi P2DD, Provinsi Kepri berhasil meraih Juara III untuk kategori provinsi wilayah Sumatera. Kota Batam juga meraih Juara III kategori kota, dan Kabupaten Karimun meraih Juara II kategori kabupaten dengan program unggulannya.