Nelayan Hilang di Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

Nelayan Hilang di Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

1 September 2024
Proses pencarian nelayan hilang di Perbatasan Batam-Singapura

Proses pencarian nelayan hilang di Perbatasan Batam-Singapura

RIAU1.COM - Dilaporkan, seorang nelayan, Mochamad Johari (33) asal Kecamatan Belakang Padang, dikabarkan hilang saat mencari ikan di perairan Pulau Pelampong di dekat perbatasan Batam-Singapura, Sabtu (31/8) dini hari. 

Johari hilang usai mengalami insden kecelakaan laut, boat yang digunakan untuk mencari ikan diduga ditabrak kapal cepat.

Kepala Basarnas, Dedius membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, memasuki hari kedua pencarian ini, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polairud Polda Kepri dan juga Bakamla masih berupaya mencari keberadaan korban.

“Saat ini tim SAR gabungan telah melakukan operasi pencarian. Hingga hari kedua pencarian ini masih nihil," kata Dedius, Ahad (1/9) yang dimuat Batampos.

Lalu dia menambahkan, pada hari kedua pencarian ini, tim SAR gabungan mulai menyisir pulau Pelampong dan Karang Helen. Hal ini mengingat lokasi tersebut tak jauh dari titik terakhir korban hilang. 

Selain itu kata Dedius, ada beberapa kendala yang dihadapi tim di lapangan, seperti titik kordinat yang diduga korban jatuh sudah masuk trafik negara Singapura.

“Dari Basarnas juga sudah berkordinasi ke pihak Singapura terkait musibah tersebut,” tutur dia.

Ia pun menerangkan singkat kronologis kejadian tersebut. Berdasarkan keterangan rekan korban, pada Sabtu 31 Agustus 2024, sekitar pukul 03.00 WIB korban dan beserta rekan pergi memancing menuju ke perairan Pulau Pelampong, Batam.

Ketika mendekati perbatasan Singapura, posisi korban saat itu berasal di depan rekannya Agus. Pada saat di perjalanan Agus melihat high speed craft (HSC) tiba-tiba berhenti untuk saling melihat kemudian HSC itu langsung melaju ke arah Pulau Pemping dan tak lama kemudian kembali lewat 2 HSC dengan kecepatan yang tinggi ke arah yang sama ke Pulau Pemping.

Pada saat speed tersebut lewat para Agus belum mengetahui bahwa korban telah dilanggar, kemudian rekan korban langsung memancing di perairan Pulau Pelampong dan belum lama mamancing, rekan korban mulai curiga karena belum ada melihat korban. Kemudian rekannya mulai mencari korban keliling di seputaran lokasi saksi dan korban memancing.

Sekira pukul 06.00 WIB Agus menemukan alat-alat pancing korban disekitar perbatasan Singapura Pulau Senang, untuk korban dan boat tidak ditemukan. Begitu pula beberapa puing -puing kapal milik Johari.

“Kami mendapatkan laporan dari para saksi dan saat ini masih dilakukan pencarian. Terkait dugaan identifikasi berada di ranah kepolisian,” ucap Dedius.*