
Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa/Foto:Ulasan.co
RIAU1.COM - Dua orang berinisial H dan F terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Karimun atas dugaan pemerasan terhadap sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Karimun. Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap pendalaman oleh pihak kepolisian.
Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa yang dimuat Batamnews mengungkapkan bahwa kedua pelaku diduga melakukan pemerasan dengan modus mengancam para camat.
"Modusnya mereka menakuti para camat akan memberitakan dan melaporkan ke kejaksaan, tentang adanya dugaan korupsi di kecamatan," kata Kapolres Robby.
Penangkapan terhadap kedua terduga pelaku dilakukan di dua lokasi berbeda pada Sabtu sore, 8 Februari 2024, sekitar pukul 16.40 WIB.
"OTT dilakukan di dua lokasi berbeda, yang diamankan di Hotel 21 berinisial H dan F di Padi Mas," ucap Kapolres.
Selain menangkap kedua tersangka, Polres Karimun juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 29.980.000 yang diduga hasil pemerasan terhadap tiga ASN.
Saat ini, Polres Karimun masih terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap H dan F. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.
"Kedua terduga telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, apakah ada aktor di baliknya," sebut Robby.*