Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Seperti diketahui, batas waktu penentuan UMK Batam, 28 November mendatang. Aliansi Buruh mengatakan PP 36 tidak mengacu Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Konsulat Cabang FSPMI Batam, Yaped Ramon. “Kami sudah melakukan survey, KHL di Batam itu untuk pekerja lajang di kisaran Rp 5,3 juta,” kata dia belum lama ini seperti dimuat Batampos.
Ia mengatakan acuan survey yang digunakan hanyalah mengenai konsumsi masyarakat. Salah satu pertanyaan jika diberikan Rp 2 juta, apakah cukup atau tidak.
“Pasti semuanya dicukup-cukupkan. Mau dikasih Rp 1 juta, Rp 2 juta. Tapi, apakah layak atau tidak. Apakah kebutuhan dagingnya terpenuhi, atau ternyata dengan uang Rp 2 juta, dia hanya makan nasi saja (tanpa lauk),” ucapnya.
Ramon mengatakan bahwa sudah melakukan survey ke beberapa lokasi pasar, mulai dari Bengkong, Botania 1, Aviari, Sei Beduk, Tanjung Uncang dan Hypermart.
“Dari survey kami ini menemukan, terkait hal itu,” ujarnya.
Ia mengatakan sejak kenaikan BBM, memberikan pengaruh terhadap 3 komponen pokok, biaya transportasi, biaya makan dan biaya perumahan.
“Rp 5,3 juta, upah yang layak bagi buruh lajang di Batam,” ungkap Ramon.
Sebab, selain kebutuhan makanan, buruh juga membutuhkan rekreasi dan uang yang disisihkan untuk tabungan. “Buruh juga butuh makan daging. Survey mengatakan, manusia sehat itu makan daging 3 kilogram sebulannya,” tutur Ramon.
Ramon mengatakan jika pun UMK Batam hanya naik beberapa persen. Ia meminta pemerintah daerah dapat menekan harga kebutuhan pokok.
Tapi selama ini kenyataanya, pemerintah daerah tidak berdaya atas kenaikan kebutuhan bahan pokok. “Karena selama ini, harga diserahkan dengan sistem pasar. Sandang, pangan diserahkan sistem pasar,” ujarnya.
Sehingga, terkadang lonjakan sembako, lebih tinggi dari naiknya UMK Batam. Sehingga, tidak sesuai dan tak layak.
Ia mengatakan pasar murah dilakukan pemerintah daerah cukup baik. Namun, tidak semua masyarakat dapat mengakses pasar murah itu.
“Tapi, pasar murah jangan ada muatan apapun, seperti politik,” ucapnya.*