
Indekos yang dibakar/Batampos
RIAU1.COM - Aida Setia Aulia (8) korban yang sempat dirawat akibat kebakaran yang terjadi di indekos Komplek Baloi Centre, Lubuk Baja pada 8 November lalu akhirnya meninggal dunia, Kamis (16/11).
Sebelumnya, kebakaran ini terjadi saat penghuni kosan tengah tertidur pada, Rabu (8/11) pagi, sekitar pukul 04.30 WIB. Api menghanguskan 1 unit rumah yang berisikan 6 kamar kosan.
Dalam kejadian tersebut, Aida yang dilarikan ke RS Santa Elisabeth karena mengalami luka bakar sebesar 20 persen. Ia terluka di bagian tangan, kaki, dan wajah. Sedangkan ayah korban, Zainuddin tengah berada di masjid untuk salat Subuh.
“Korban meninggal semalam di rumahnya,” ujar Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yudi Arvian, Jumat (17/11) yang dimuat Batampos.
Polisi awalnya menduga kebakaran tersebut akibat korsleting. Namun, dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan CCTv di sekitar lokasi, ditemukan kejanggalan. Dari CCTv terlihat seorang wanita keluar dari kosan mengenakan helm. Wanita tersebut merupakan ibu tiri korban, YA (42).
“Kita sudah amankan terduga pelaku, belum ditetapkan tersangka,” kata Yudi.
Lalu Yudi menjelaskan, terduga pelaku ditangkap di Pelabuhan Roro Punggur, Nongsa, Jumat (17/11) sore. Rencananya, YA akan kabur menuju kampung halamannya, Jambi.
“Kita masih lakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku. Pendalaman dari keterangannya dan saksi-saksi,” ungkap Yudi.
Kemudian Yudi menambahkan, hingga saat ini, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut. Sebab, Tim Labfor baru selesai melakukan olah TKP.
“Penyebab pastinya dari Tim Labfor dan pemeriksaan (olah TKP) baru hari ini selesai. Kita juga sedang tunggu hasilnya,” terangnya.
Usai ditangkap, terduga pelaku digelandang ke Mapolresta Barelang. Ia menangis dan terlihat kesakitan saat berjalan. Kedua kakinya juga mengalami luka bakar.
Dari pengakuan YA, ia sengaja membakar kos-kosan tersebut karena sakit hati dengan suaminya. Keduanya nikah siri dan kerap cek-cok.
“Suami saya sering telefonan dengan mantan pacarnya,” akunya di Mapolresta Barelang.
YA menjelaskan ia dan suaminya kini tinggal ditempat yang berbeda. Ia kemudian mendatangi kos-kosan tersebut dan membakarnya dengan sebotol bensin yang ia beli seharga Rp 20 ribu.
“Bensinnya saya beli. Lupa belinya dimana,” ujarnya.
YA mengaku berencana bersembunyi ke Jambi dan bertemu dengan anak kandungnya. “Jangan sampai anak saya tau,” kata dia.*