Melaut di Perbatasan, Belasan Nelayan Kepri Diamankan Polisi Malaysia

27 April 2024
Ilustrasi Perairan Selat Malaka/Net

Ilustrasi Perairan Selat Malaka/Net

RIAU1.COM - Terdapat 14 orang nelayan asalKepulauan Riau (Kepri) diamankan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) saat melaut di perairan perbatasan pada Kamis (25/4/2024).

Dari 14 nelayan yang diamankan, 1 orang merupakan nelayan asal Bintan bernama Nordin (62).

Nordin merupakan nakhoda kapal ikan tersebut dan tercatat sebagai warga Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir.

Sedangkan 13 nelayan lainnya yang merupakan anak buah kapal (ABK) berasal dari Lingga.

Mereka adalah Baharuddin, 61, Umar, 51, Amiruddin, 32, Inon, 59, Wawan Murianto, 32, Kamaliah, 48, Ali Rahim, 64, Safar, 51, Noraini, 52, Ongek, 71, Mohamad, 40, Andi, 30, dan Ruslan, 47.

Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban, Sugeng Riyono melalui Kepala Operasi Pangkalan PLP Tanjunguban, Alfaizul membenarkan, 14 orang nelayan asal Kepri diamankan oleh patroli APMM, Wilayah Tanjungsedeli, Malaysia.

“Benar, saat ini mereka sedang diperiksa,” ujarnya, Jumat (26/4/2024) yang dimuat Batampos.

Dia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Polisi Diraja Malaysia dan Konsulat Indonesia yang ada di Johor, Malaysia.

“Kita masih terus berkoordinasi dengan pihak di Malaysia untuk mengetahui perkembangan mereka,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto mengatakan, dari 14 orang nelayan yang diamankan pihak Malaysia, ada 1 orang merupakan nelayan asal Bintan.

“1 orang Bintan namanya Nordin. Dia warga Bintan Pesisir, tapi tinggal bersama istrinya di Kampung Sei Datok, Bintan Timur,” sebut dia.

Atas kejadian ini, dia mengatakan, telah mendatangi rumah istri dari Nordin, yang bernama Syamsinar di Kampung Sei Datok, Bintan Timur.

“Kita sedikit berikan bantuan paket sembako ke bu Syamsinar,” ujarnya.

Istri dari Nordin, Syamsinar mengatakan, suaminya bersama nelayan lainnya meninggalkan Desa Kelong dengan tujuan ke perairan perbatasan Desa Berakit untuk menangkap ikan pada Sabtu (20/4/2024).

“Mereka sempat isi minyak ikan, air dan batu es di Kelong,” ujarnya.

Kemudian, dirinya sempat menerima telepon dari suaminya yang mengabarkan bahwa suaminya telah diamankan di Malaysia, Kamis (25/4/2024).

“Dia bilang ditangkap sama polisi Malaysia. Katanya tidak lagi bisa menghubungi nomor suaminya,

Dia berharap, pemerintah Indonesia dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi suaminya sehingga suaminya bisa secepatnya kembali pulang ke Bintan.*