Kepala BP Batam, Muhammad Rudi
RIAU1.COM - Hingga saat ini persoalan terganggunya suplai air bersih masih menjadi permasalahan masyarakat Kota Batam. Warga masih harus membeli air, hingga begadang untuk menampung air sampai larut malam.
Sebab itu, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi seperti dimuat Batampos menjanjikan waktu selama tiga bulan ke depan untuk menyelesaikan suplai persoalan air bersih ini.
Dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera membangun tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru di Sagulung.
Jika IPA rampung, maka tidak akan ada lagi truk tanki air yang saat ini melayani kebutuhan warga terdampak.
Masalah suplai air menjadi prioritas untuk segera dituntaskan. Ia berharap masyarakat bisa sedikit bersabar hingga pembangunan IPA ini selesai paling lambat Agustus mendatang.
Sehingga warga yang terdampak gangguan air saat ini bisa menikmati layanan air bersih, seperti warga lainnya. Rudi menejelaskan tugas BP Batam menjamin semua warga menikmati air bersih.
“Tiga bulan ke depan permasalahan air ini akan selesai. Mudah-mudahan tidak ada kendala. Laporan yang saya terima akan selesai dalam tiga bulan ke depan,” kata Rudi.
Pembangunan IPA ini akan menjadi solusi yang lebih baik dari pada penyediaan tanki air bersih. Jika IPA selesai, maka rumah terdampak saat ini akan bisa dialiri kembali dengan lancar. IPA nanti akan bisa menghasilkan air 350 liter per detik.
“Ini upaya kami, semoga dalam kerjasama selama tiga bulan tak ada kendala,” sebutnya.
Rudi juga menjelaskan kemampuan dalam produksi air saat ini tidak sebanding dengan jumlah pelanggan. Sehingga terdapat sejumlah wilayah yang terdampak gangguan suplai air bersih.
“Kami upayakan untuk meminimalisir gangguan air. Karena itu kami tambah tiga IPA,” ujarnya.
Direktur PT Air Batam Hulu-Hilir (ABH-ABHi), Mujiaman Sukirno, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPRD Batam memaparkan penyebab gangguan air di sejumlah wilayah.
“Air bisa mengalir jika ada stok airnya, ada tekanan, dan ditunjang sarana dan prasarana. Sehingga di wilayah yang terdampak akan menjadi prioritas untuk dilakukan peremajaan agar produksi air meningkat, dan bisa memenuhi kebutuhan,” terangnya.
Pembangunan IPA diharapkan menjadi solusi. Sehingga warga terdampak bisa kembali mendapatkan suplai air bersih. Keberadaan IPA dinilai jauh lebih baik dari pendistribusian air bersih melalui truk tanki.
“Tahun ini kami benahi, jadi mohon bersabar kepada warga terdampak, Kami tengah berusaha meningkatkan layanan,” ujar Mujiaman.*