Kota Batam Dibanjiri Pencari Kerja Setiap Bulannya

21 September 2023
ilustrasi/Antara

ilustrasi/Antara

RIAU1.COM - Saat ini jumlah pencari kerja (pencaker) di Kota Batam Kepulauan Riau masih terbilang banyak setiap bulannya. Jumlahnya mencapai ribuan orang di setiap bulannya.

Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam di sepanjang Agustus 2023 terdapat 2.652 orang pencaker baik yang mengajukan permohonan kartu kuning di kantor kecamatan maupun yang mengurus di kantor Disnaker Batam.

Sebagaimana diketahui, masyarakat yang memiliki KTP Batam mengurus kartu kuning di kecamatan sesuai domisili tempat tinggalnya. Sementara yang belum ber-KTP Batam mengurus kartu kuning atau lebih dikenal AK-1 di Disnaker Kota Batam.

“Ya, untuk bulan kemarin (Agustus) ada 2.652 pencaker yang mengajukan permohonan kartu kuning. Kalau lihat data paling banyak yang ber-KTP Batam,” kata Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Rabu (20/9) yang dimuat Batampos.

Disebutnya, pencaker yang ber-KTP Batam di sepanjang Agustus ini berjumlah 2.139 orang dengan rincian 1.036 orang laki-laki dan 1.103 orang perempuan. Lalu pencaker KTP luar Batam berjumlah 513 orang dengan rincian 228 orang laki-laki dan sebanyak 285 orang perempuan. Adapun daerah paling banyak berasal dari Sumatera Utara, Sumatera, Barat dan Riau.

Banyaknya pencaker asal Batam juga tak lepas dari kelulusan sekolah tahun ini. Selain itu angka ini bertambah dikarenakan banyaknya pekerja yang habis kontrak sehingga mereka mengurus kartu kerja yang baru. 

“Sama seperti tahun-tahun lalu, setiap kali lulusan sekolah angkanya akan naik,” tuturnya.

Selanjutnya pencaker secara keseluruhan paling banyak lulusan SMA sederajat. Rinciannya sebanyak 1.152 lulusan SMA sederajat. Sebanyak 137 lainnya lulusan S1, 40 pencaker lulusan D3, Lulusan SMP 9 orang dan lulusan SD serta S2 masing-masing satu orang.

Rata-rata pencari kerja dari luar daerah ini belum memiliki skill atau pengalama kerja. Hal ini diketahui pada saat wawancara petugas Disnaker dengan para pencaker.

"Bahkan, pada saat kita tanya pekerjaan apa yang mereka inginkan, mereka kebingungan karena memang belum punya pengalaman dan skill di dunia kerja, makanya kita arahkan untuk mengambil sesuai dengan jurusan mereka masing-masing, ” ungkap Rudi.*