Kelebihan Muatan Diduga Penyebab KM Samarinda Tenggelam di Anambas

28 Juli 2024
Poses penyelamatan KM Samarinda yang tenggelam di Anambas

Poses penyelamatan KM Samarinda yang tenggelam di Anambas

RIAU1.COM - KM Samarinda yang tenggelam saat berlayar dari Tarempa, Kecamatan Siantan, menuju Desa Matak, Kecamatan Kute Siantan, Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) Jumat (26/7) diduga karena kelebihan muatan. 

Saat berlayar, kapal ini mengangkut 44 penumpang, dua di antaranya anak-anak berusia kurang lebih dua tahun.

"Kapal kayu ini tenggelam di sekitar perairan Teluk Buton, Desa Piasan, Kecamatan Kute Siantan, sekitar pukul 17.10 WIB. Dugaan sementara kapal tidak seimbang disebabkan banyak penumpang kapal yang naik di atas atap kapal dan menyebabkan kapal terbalik,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Anambas, Sahtiar, Sabtu (27/7) kepada Batam Pos.

Sahtiar menambahkan, kapal berukuran 7 Groos Tone (GT) itu, tidak mampu menahan beban yang banyak. Selain mengangkut 44 penumpang, kapal yang dinakhodai Musnawi juga mengangkut 6 unit sepeda motor.

”Dari 44 orang penumpang, 3 orang meninggal dunia,”terang Sahtiar.

Dia menambahkan, seluruh penumpang yang menjadi korban ada yang sudah pulang ke rumah masing-masing dan ada juga yang masih dirawat di RSUD Tarempa dan RSUD Palmatak.

Sahtiar merinci dari 44 orang tersebut saat ini yang sudah kembali ke rumah sebanyak 19 orang, dirawat di RSUD Tarempa 7 orang, dan dirawat di RSUD Palmatak 15 orang.

"Untuk meninggal dunia yaitu Reva Desmawati, Yurlisa, dan Siti Aisyah. Semua sudah di identifikasi. Saat ini (kemarin, red) jenazah sudah berada di rumah duka,” sebut Sahtiar.

Di tempat yang sama, Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Kasatpolairud) Polres Anambas, Iptu Giovanni Cassanova menyebutkan, untuk nakhoda kapal, Musnawi dan ABK Galo Saputra, saat ini belum dimintai keterangan.

”Karena masih shock atau trauma, sudah pulang ke rumah. Belum kita mintai keterangan,” ujar Giovanni.

Dia menargetkan tiga hari kedepan polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap Musnawi dan Galo.

”Nanti yang periksa bagian Reskrim. Kita liat apa ada unsur kelalaian atau ada unsur lain. Kita belum bisa beri keterangan banyak. Nanti dulu,” sebut Giovanni.

Bangkai Kapal Berhasil Ditarik itu, bangkai kapal KM Samarinda yang tenggelam di Perairan Teluk Buton, Kecamatan Kute Siantan berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan, Sabtu, (27/7) siang.

Setelah berhasil dievakuasi, kapal yang dinakhodai Musnawi itu ditarik dari Desa Matak menuju Desa Tarempa Barat. Kapal tersebut tiba di Tarempa Barat sekitar pukul 14.00 WIB.

”Dua kapal yang narik dari Matak ke sini. Kalau 1 (kapal) tak mampu narik bang,” kata salah satu ABK KM Samarinda, Pendi kepada Batam Pos.

Dari penuturan Pendi, kecelakaan disebabkan kapal melebihi muatan Selain itu, kapal juga melanggar batu karang.

Pendi menerangkan, posisi kapal setelah melanggar batu karang sempat oleng kemudian langsung terbalik.

”Info seperti itu. Tapi waktu itu saya tak ikut,” kata Pendi.*