Dugaan Pencatutan Nama Gubernur Sumbar untuk Penipuan, Seperti Ini Modusnya
Gubernur Sumatera Barat Sumbar, Mahyeldi Ansharullah
RIAU1.COM - Masyarakat diingatkan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah lebih berhati-hati dalam melayani pesan WhatsApp dari nomor baru yang tidak dikenali.
Paalnya, kata Gubernur, saat ini tengah beredar di tengah masyarakat, pesan WhatsApp penggalangan donasi untuk pondok pesantren, yang menyertakan bukti transfer atas nama Mahyeldi Ansharullah sebagai pengirim donasi.
“Saya mendapat pesan terusan berisi bukti pengiriman uang atas nama saya untuk pondok pesantren. Itu tidak benar! Masyarakat harus berhati-hati. Sebab, itu bisa digunakan untuk menipu, seolah-olah saya selaku Gubernur mengirim uang ke rekening tertentu, sehingga dapat memancing masyarakat lain untuk mengirim uang juga nantinya ke rekening yang sama,” ingat Gubernur dalam keterangannya, Selasa (28/11) yang dimuat Padangkita.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Kabiro Adpim) Setdaprov Sumbar Mursalim menambahkan, bahwa pihaknya telah menelusuri siapa pelaku penipuan tersebut. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak-pihak berwenang, agar modus penipuan tersebut dapat diungkap dan pelakunya bisa diamankan oleh yang berwajib.
“Kita sudah komunikasikan dengan pihak-pihak terkait soal bukti transferan atas nama Bapak Gubernur ke salah satu pondok pesantren. Terkait nomor rekening pengirim, Bapak Gubernur membantah itu nomor rekening beliau. Gubernur tidak pernah mengirim sejumlah uang seperti bukti yang beredar itu, sehingga jelas di sini ada modus penipuannya,” papar Mursalim.
Sebab itu, tambah Mursalim, gubernur mengimbau agar masyarakat mengabaikan pesan-pesan WhatsApp atau pesan melalui media sosial yang mengatasnamakan Gubernur Sumbar. Sebab, Gubernur tidak pernah mengomunikasikan penggalangan bantuan atau donasi apapun lewat pesan langsung kepada masyarakat.
“Kalau ada penggalangan donasi, seperti bantuan untuk Palestina kemarin, Gubernur berkomunikasi dengan jajarannya. Lalu, kami selaku pihak yang ditugaskan untuk menyebarluaskan informasi oleh Bapak Gubernur, akan membuat rilis resmi,” sebut Mursalim.
“Gubernur tidak pernah mengirim pesan secara langsung kepada masyarakat terkait dengan donasi dan sejenisnya. Kalau ada yang menerima, abaikan saja! Kalau ada yang terlanjur mengirim, maka segera laporkan ke pihak yang berwajib,” papar dia mengingatkan.*