Gubernur Kepr, Ansar Ahmad
RIAU1.COM - Keringan biaya visa on arrival (VOA) untuk wisatawan mancanegara (Wisman) yang akan berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diusulkan Gubernur Ansar Ahmad.
Seperti diketahui banyak daerah destinasi meminta keringanan biaya VoA demi mendongkrak angka kunjungan ke Kepri. Saat ini VOA dikenakan biaya Rp500 ribu.
Ansar seperti dimuat Batampos beralasan rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara di Kepri hanya seminggu atau tiga hari.
Dengan kebijakan biaya Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata (30 hari) yang sebesar Rp 500 ribu, tarif tersebut masih memberatkan wisman yang ingin berlibur ke Batam dan Bintan.
“Kemarin saya sampaikan kepada Pak Dirjen Imigrasi agar harga ini bisa diturunkan. Tujuannya tidak lain untuk mendongrak angka kunjungan wisman ke Batam dan Bitan, serta daerah lainnya di Kepri,” kata Ansar, Jumat (3/3).
Lalu Ansar menyebutkan, banyak negara yang memberikan visa gratis kepada wisman. Bahkan beberapa negara menawari uang kepada wisman ketika berkunjung ke negara mereka. Hal- hal seperti ini dilakukan demi mencapai recovery dengan cepat.
“Kalau negara lain sampai kasih bebas visa, bahkan sampai 107 negara. Kalau kita tidak bisa kasih free, mungkin biayanya bisa dikurangi. Sehingga bisa meringankan bagi wisman untuk masuk ke Kepri,” jelasnya.
Ansar menyebutkan tahun ini target 1,2 juta wisman bisa masuk ke Kepri. untuk itu diperlukan upaya guna mencapai target tersebut. Batam dan Bintan menjadi daerah destinasi wisman. Sehingga jika harga VOA ini bisa diringankan, maka akan merangsang angka kunjungan ke Kepri.
Wisata merupakan salah satu penyumbang terbesar di Kepri. Untuk itu, perlu dilakukan upaya agar angka kunjungan bisa kembali normal. Ia berharap upaya ini bisa memberikan hasil yang baik bagi pariwisata di Kepri.
“Pak Dirjen mengatakan persoalan VOA akan dirampungkan dalam tiga bulan ke depan. Sehingga akan ada aturan dan regulasi yang mempermudah wisman ke Kepri,” sebutnya.
Lalu Ansar mengungkapkan target untuk mendatangkan wisman asal Korea, Jepang, Cina, hingga Amerika Serikat bisa terwujud, jika pemerintah memberikan diskresi untuk permudah masuknya wisman.
“Semoga upaya kita membuahkan hasil. Sehingga target 1,2 juta bisa terwujud,” tutupnya.*