
Ilustrasi Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)/Antara
RIAU1.COM - Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) kembali disalurkan. Namun, penyaluran beras pemerintah tersebut hanya berlaku sepanjang bulan suci Ramadan 2025 saja.
Penyaluran beras SPHP yang dilakukan oleh Perum Bulog sempat dihentikan sejak 7 Febuari lalu, berdasarkan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI. Untuk wilayah Kepri, penyaluran beras SPHP boleh dilakukan selama Ramadan.
Kepala Bulog Cabang Tanjungpinang, Arief Alhadihaq mengatakan instruksi yang diberikan ini memang khusus untuk memenuhi kebutuhan di bulan Ramadan, dan akan berakhir nanti pada 28 Maret 2025.
“Penjualannya tidak dibatasi, tapi ini memang khusus untuk bulan Ramadan saja,” kata Arief, Jumat (28/2) yang dimuat Batampos.
Penyaluran beras SPHP, menurut Arief juga tidak diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia, namun hanya khusus untuk Wilayah II, salah satunya adalah Provinsi Kepri yang merupakan salah satu daerah perbatasan dan terluar di Indonesia.
Dengan kebijakan baru ini, Bulog akan kembali menjual beras SPHP di pasaran, terutama di kegiatan-kegiatan operasi pasar murah yang sering dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menjaga stabilitas harga.
Dia juga menambahkan bahwa untuk stok SPHP di gudang bulog sejauh ini stoknya masih tersedia 1.400 Ton. Yang mana jumlah diperkirakan masih cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga dua bulan kedepan termasuk saat Ramadan dan Idul Fitri 1446 HIjriah.
Harga jual bulog juga menurutnya masih sama yakni Rp58 ribu per lima kilogram. Dengan adanya kebijakan ini, beras SPHP dapat menjadi beras murah pilihan masyarakat.
“Serta menjaga stabilitas harga beras selama Ramadan dan idul Fitri,”tukasnya.*