Jembatan Barelang/Shutterstock
RIAU1.COM - Aksi bunuh diri di Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri) khususnya di Jembatan 1 Barelang, semakin mengkhawatirkan. Pada Ahad, 30 Juni 2024, dua orang melakukan aksi nekat bunuh diri di lokasi tersebut.
Seorang di antaranya, Yefta, tidak berhasil diselamatkan. Ia melompat dari Jembatan Barelang pada dini hari sekitar pukul 02.30 WIB dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tidak jauh dari jembatan pada pukul 15.50 WIB. Penemuan ini mengonfirmasi bahwa jasad tersebut adalah pria yang melompat dari jembatan pada dini hari.
Kejadian bunuh diri kedua terjadi setelah petugas Basarnas mengevakuasi mayat Yefta. Seorang pria lain, yang tidak diketahui identitasnya, tiba-tiba melompat dari Jembatan 1 Barelang saat proses evakuasi berlangsung, mengagetkan warga yang menyaksikan.
"Dia tiba-tiba terjun dari atas jembatan, setelah itu dia berusaha mendekat ke perahu Basarnas, petugas pun mendekatinya juga," ujar Ince, saksi mata di lokasi kejadian.
Pria tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas Basarnas dan kemudian mengaku bahwa ia melakukan aksi nekat tersebut karena merasa galau setelah ditolak gadis pujaannya. "Saya ditolak cewek," ungkap pria itu.
Kapolsek Sagulung, Iptu Donald Tambunan, membenarkan adanya dua peristiwa bunuh diri pada hari yang sama. "Iya benar adanya peristiwa tersebut," ujarnya kepada Batamnews.co.id.
Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi bunuh diri di Jembatan 1 Barelang dan menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan masyarakat sekitar. Sepanjang tahun ini, beberapa aksi bunuh diri telah terjadi di Jembatan 1, Jembatan 2, hingga Jembatan 4 Barelang, beberapa di antaranya berakhir tragis.
Aksi bunuh diri ini mengingatkan kita semua akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan upaya pencegahan yang harus terus ditingkatkan.*