Waduk Duriangkang/Net
RIAU1.COM - Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi belum lama ini dikunjungi Komisi Keamanan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kunjungan ini dipimpin Tim Komisi Keamanan Bendungan Kementerian PUPR, Aries Firman. Ia mengatakan, kedatangannya dalam rangka percepatan proyek strategis nasional PLTS skala besar di Batam.
”Pemerintah sepakat mendukung energi terbarukan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, salah satunya dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung,” kata Aries belum lama ini seperti dimuat Batampos.
PLTS terapung di Batam akan menjadi pilot project pengembangan energi surya di Indonesia. Pembangunan PLTS terapung akan menjadi bahan riset, referensi dan juga penelitian untuk mengembangkan teknologi serupa di daerah lainnya di Indonesia.
Aries mengatakan, tujuan kedatangannya untuk mengetahui kondisi awal kedua bendungan, sebelum digunakan sebagai PLTS terapung. Selain itu, ia mengatakan bendungan perlu sertifikasi setiap lima tahun.
”Selain itu, sangat perlu memetakan kendala yang ada di Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi. Setiap ada potensi kendala, semuanya dapat diminimalisir,” terang Aries.
Pembangunan PLTS terapung, kata Aries, harus mendukung keberadaan waduk. Sebab waduk tersebut menjadi tulang punggung penyediaan air bersih untuk masyarakat Batam.
”Kondisinya harus tetap dijaga dengan baik saat PLTS terapung telah terealisasi,” katanya.
Energi bersih terbarukan adalah hal yang mutlak dan tidak boleh terlambat. Oleh sebab itu, pengembangannya terus digesa.
Ketua Tim Teknis Kerja Sama Pengembangan PLTS Waduk KPBPBB, Irfan Syakir Widyasa, mengatakan, kunjungan ini dapat memberikan gambaran awal tentang pengembangan PLTS terapung.
“Karena proyek yang menjadi bagian dari presidensi G20 ini cukup komprehensif dari hulu ke hilir, kami akan segera memulai rapat secara
intensif pada Oktober 2022 bersama dengan kementerian dan lembaga serta seluruh stakeholder dalam proyek ini,” ucap Irfan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan berusaha memaksimalkan potensi PLTS yang dapat diakomodir oleh Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi. Hal ini dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi energi lokal serta untuk kebutuhan ekspor.
“Kapasitas energi yang akan dihasilkan tentunya kami akan meminta rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan Kementerian PUPR,
memperhatikan aspek keselamatan Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi” ungkap Irfan.*