Kunjungan Wisman ke Kepri Melonjak, Tingkat Hunian Hotel Ikut Naik

3 Juli 2022
Pelayaran masuk Kepri

Pelayaran masuk Kepri

RIAU1.COM - Berdasarkan data terbaru, kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di Provinsi Kepri naik hingga 101,93 persen per Mei 2022.

Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, seperti dimuat Batampos, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan Mei 2022 tercatat sebanyak 23.842 kunjungan atau mengalami peningkatan hingga 101,93 persen dibanding bulan sebelumnya.
 
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Mei 2021, terjadi peningkatan sebesar 8.896,98 persen.

Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Januari hingga Mei 2022 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura mencapai 46,47 persen dari jumlah wisman selama Januari sampai dengan Mei 2022.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Mei 2022 rata-rata 37,11 persen atau naik 9,90 poin dibanding TPK April 2022 yang tercatat sebesar 27,21 persen.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Mei 2022 tercatat sebesar 1,96 hari atau naik 0,46 poin dibanding dengan bulan April 2022.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengaku senang atas capaian peningkatan kunjungan wisman yang sangat signifikan di Kepri ini.

Apalagi, memang sejak awal Ansar menegaskan jika prioritas utama dalam kepemimpinannya adalah berupaya memulihkan ekonomi Kepri. Terutama sektor pariwisata, sebagai sektor yang paling terdampak atas serangan badai pandemi covid 19.

“Sejak awal kita semua mengetahui, pandemi covid19 telah memporakporandakan perekonomian Kepri hingga minus 3,5 persen. Dan sektor yang paling terdampak adalah sektor pariwisata. Banyak hitel, resort dan restoran tutup. Mengakibatkan pengangguran bertambah, karena banyak karyawan yang dirumahkan. Melihat kondisi itulah kemudian kita dituntut untuk berfikir guna memperbaiki keadaan,” ujar Ansar.

Diakui Ansar, kondisi saat itu tidak akan mungkin selesai jika dilakukan sendiri. Melainkan harus ada kerjasama dengan banyak pihak, baik FKPD, Ormas, LSM, instansi pemerintah lannya, vertikal maupun horizontal. Dan tentunya dengan komunikasi, koordinasi dan konslodidasi yang intens, hingga ke tingkat pusat.

“Semua stakeholder kita libatkan, dan memang harus terlibat. Karena pandemi covid19 merupakan bencana nasional, bahkan internasional, merupakan musuh bersama yang harus dilawan bersama-sama,” tegas Ansar.*