Pelabuhan di Batam
RIAU1.COM - Kebijakan travel bubble telah berjalan satu pekan. Hanya saja, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura belum juga terealisasi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, seperti dimuat Batampos mengatakan, perlu dukungan kedua negara untuk memperlancar jalannya travel bubble.
Kunjungan masih terkendala regulasi dari Pemerintah Singapura terkait karantina warga negara mereka ketika kembali dari Batam.
”Yang penting regulasi Singapura tentang karantina warganya yang kembali ke Singapura,” kata dia.
Ardi menjelaskan, kemudahan dari Pemerintah Indonesia sudah dilaksanakan. Hal-hal teknis untuk mendukung jalannya travel bubble Batam-Singapura juga sudah diupayakan sesuai dengan protokol kesehatan (protkes).
”Sampai saat ini masih belum ada informasi kedatangan. Namun dengan adanya bebas visa ini tentu diharapkan bisa mendorong wisman bisa masuk kembali ke Batam,” harapnya.
Selama dua tahun pandemi Covid-19, sektor pariwisata memang berupaya untuk bangkit. Memanfaatkan kegiatan lokal untuk digelar di Batam juga merupakan salah satu upayanya.
Menurutnya, selama dua tahun ini pelaku wisata berusaha memenuhi standar keamanan, sesuai dengan protkes. Tujuannya untuk menjamin ketika ada kunjungan wisman nantinya.
”Alhamdulillah kalau tempat wisata yang dijadikan lokasi travel bubble sudah aman, begitu juga dengan SDM-nya. Sekarang tinggal realisasi saja,” imbuhnya.
Ia mengakui, baik Batam maupun Singapura sama-sama ingin sektor wisata pulih. Persoalannya hanya soal waktu saja.
Dengan kemudahan yang diberikan dan disepakati dua negara, diharapkan ada realisasi travel bubble dalam waktu dekat ini.
”Harapannya tentu kondisi terus membaik. Dan ini segera bisa diwujudkan. Diharapkan ini tahun kebangkitan pariwisata,” terang Ardi.