Tidak Dianggarkan, Pemulangan Gepeng di Tanjungpinang ke Daerah Asal Tidak Bisa Dilakukan
Ilustrasi (Foto:Grid.id)
RIAU1.COM - Saat ini gelandangan dan pengemis (gepeng) yang ada di kota Tanjungpinang hanya bisa diberi penyuluhan.
Hal itu dilakukan, karena dalam dua tahun terakhir ini, anggaran untuk melakukan pembinaan dan pemulangan gepeng ke daerah asal tidak tersedia.
“Sebelum ada Covid, kami bisa memulangkan mereka ke daerah asal. Namun sejak tidak dianggarkan lagi, kami hanya melakukan penyuluhan saja,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Tanjungpinang, Achmad Nur Fatah awal pekan ini.
Kemudian menurut Fatah, gepeng yang ada di Tanjungpinang itu berasal dari berbagai daerah. Seperti dari Sumatra Barat, Tanjung Balai Karimun, Batam dan beberapa daerah lainnya.
“Pada intinya, bukan kita tidak ada perhatian. Tapi karena keterbatasan anggaran, kita tidak bisa berbuat banyak,” tutur dia seperti dimuat HarianKepri.
Diberitakan sebelumnya, gepeng di Tanjungpinang mulai marak lagi, di setiap persimpangan lampu merah.
Hal itu diakui Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Tanjungpinang Teguh Susanto.
Ia mengatakan, memang saat ini banyak kelompok-kelompok gepeng, pengemis berwujud manusia silver, yang melakukan aktivitas di setiap persimpangan lampu merah.
Pihaknya, juga sudah rutin melakukan penertiban serta pembinaan terhadap kelompok-kelompok tersebut.
“Yang jadi masalahnya, ketika sudah dilakukan penertiban dan pembinaan, tapi sehari dua hari berikutnya mereka muncul lagi,” kata dia.*