Hingga Akhir Tahun, BI Perwakilan Kepri Temukan 871 Lembar Uang Palsu

23 November 2021
Ilustrasi uang palsu (Foto:Kompas)

Ilustrasi uang palsu (Foto:Kompas)

RIAU1.COM - Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, tahun ini, jumlah uang palsu (upal) yang ditemukan sebanyak 871 lembar.

”BI Perwakilan Kepri mencatat di tahun 2021 ada 871 lembar upal. Angkanya menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya,” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Musni Hardi, Senin (22/11/2021) seperti dimuat Batampos.co.id.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 987 lembar dan 1.202 lembar di tahun 2019.

Penurunan jumlah upal tersebut, kata dia karena sosialisasi yang terus dilakukan Bank Indonesia mengenai uang asli.

Selain itu, tujuan dari sosialisasi tersebut untuk menumbuhkan kecintaan kepada mata uang Rupiah.

Meski begitu, ia masih memperhatikan bahwa banyak dari masyarakat dan pelaku usaha di Kepri yang belum menyadari akan keaslian uang Rupiah.

Sehingga masih banyak upal ditemukan beredar. Selain itu, cara memperlakukan uang Rupiah juga dinilai masih buruk, seperti melipat, menstepler, atau malah membasahi uang yang dapat membuat uang menjadi lusuh dan tidak mampu bertahan lama.

”Makanya tidak heran, ketika ada penukaran uang di BI banyak kami temukan uang lusuh yang dicoret-coret, berlubang dan sobek karena lipatan,” tuturnya.

Sesuai dengan standar operasi prosedur, uang lusuh tersebut akan dimusnahkan dan diganti dengan uang yang layak edar.

“Berdasarkan data yang ada di kami, jumlah uang lusuh dan tidak layak edar di tahun 2019 diketahui mencapai Rp 1,13 triliun dan Rp 1,15 triliun di 2020. Dan untuk meminimalkkan uang lusuh, BI Kepri terus berkoordinasi dengan seluruh perbankan untuk melaksanakan SOP tingkat kerusakan uang, serta rutin melakukan kas keliling,” papar dia*