Pembangunan Jembatan Babin, Gubernur Kepri Nyatakan Lahan Sudah Tersedia

30 Maret 2021
Gubernur Kepri Temuai Mentri PUPR Nyatakan Lahan Sudah Tersedia untuk Pembangunan Jembatan Babin/presmedia

Gubernur Kepri Temuai Mentri PUPR Nyatakan Lahan Sudah Tersedia untuk Pembangunan Jembatan Babin/presmedia

RIAU1.COM -Masyarakat Kepulaun Riau berharap pembangunan jembatan Batam-Bintan segera terwujud, Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad memastikan kepada pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR bahwa lahan jembatan Batam-Bintan sudah tersedia.

Hal itu dikatakannya saat melakukan pertemuan dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Kantor Kementrian PUPR Jakarta, Senin (29/3/2021). Ansar menyampaikan, bahwa untuk pengadaan lahan di sisi jalan terdekat di Kota Batam, Pemprov Kepri sudah mendapatkan hibah lahan dari BP Batam.

”Sedangkan untuk di jalan terdekat di sisi Pulau Bintan dan di Pulau Buau akan dibiayai oleh Pemprov Kepri melalui APBDP yang saat ini proses yang sedang berjalan untuk identifikasi lahan,” kata Ansar Ahmad usai bertemu dengan Menteri PUPR di Jakarta, Senin (29/03).

Untuk lahan di Tanjung Sauh, lanjut Ansar, Pemprov telah mendapatkan hibah dari konsorsium. Karena kawasan itu rencananya akan dikembangkan menjadi kawasan pelabuhan container.

”Kita terus menggesa pembangunan jembatan Batam-Bintan ini segera teralisasi. Tahap demi tahap pembangunan jembatan ini telah kita lalui,” kata Ansar.

Proyek Batam-Bintan Masuk Skema KPBU

Sementara itu, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementrian PUPR, Eko D Heripoerwanto mengatakan proyek Jembatan Batam Bintan masuk dalam skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Menurut Eko, ada dua kategori proyek yang digarap dengan skema KPBU ini, yakni kategori solicited (diusulkan) dan kategori unsolicited (tidak diusulkan).

Untuk pembangunan jembatan Batam-Bintan sendiri masuk dalam kategori solicited, karena sebelumnya diusulkan oleh Pemprov Kepri.

”Pembangunan Jembatan Batam dan Bintan sepanjang 14 kilometer lebih akan menjadi hal yang fenomenal, karena dimulai pada masa pemerintahan Presiden Jokowi,” kata Eko sebagaimana dikutip dari cnn.com.

Selain jembatan Batam-Bintan ada proyek pembangunan Jalan Bebas Hambatan Mamminasata sepanjang 48,12 kilometer dengan pagu dana Rp9,87 triliun juga masuk kategori solicited yang juga digesa pembangunannya.

Eko merincikan, kedua proyek infrastruktur tersebut, masuk pada Kuartal I tahun 2021, disejalankan dengan pelaksanaan pengadaan Badan Usaha Pelaksana untuk 6 ruas jalan tol sepanjang 208,73 kilometer dengan biaya Investasi Rp70,47 triliun serta 1 proyek SPAM Regional berkapasitas 9700 liter/detik dengan biaya investasi Rp5,9 triliun.

Berikut rincian proyek yang bakal dikerjakan di kuartal I-2021:

Proyek Kategori Solicited

1. Jalan Bebas Hambatan Mamminasata 48,12 Km, Rp9,87 triliun
2. Jembatan Batam-Bintan 14,75 Km, Rp 8,62 triliun

Proyek dengan Kategori Unsolicited

1. Jalan Tol Semanan – Balaraja (Konsorsium PT Alam Sutera Realty dan PT Perentjana Djaja) 32,39 Km, Rp 15,53 triliun
2. Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung (PT Pama Persada Nusantara) 31,1 Km, Rp 8,95 triliun
3. Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang
Barat (PT Pama Persada Nusantara) 61,5 Km, Rp 15,37 triliun
4. Semarang Harbour Toll Road (Semarang – Kendal) (Konsorsium PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road) 20,86 Km, Rp 12,13 triliun
5. SPAM Regional Djuanda (Konsorsium MMVP/Mayniland Water Serv. Inc., Metropac Water Invest. Corp, PT Varsha Zamindo Lestari, PT PP (Persero)Tbk dan PT PP Infrastruktur) 9700 liter/detik, Rp 5,9 triliun.

”Semua proyek yang dimulai di awal 2021 ini total investasinya mencapai Rp76,37 triliun. Selanjutnya dalam tahap transaksi, sebanyak 7 Proyek KPBU senilai Rp98,22 Triliun sedang dalam tahap pengadaan badan usaha pelaksana,” ujar Eko.

Proyek yang sedang ditransaksikan itu adalah 2 proyek KPBU solicited yaitu Jalan Tol Yogyakarta – Bawen dan Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera di Provinsi Riau.

Serta 5 proyek KPBU unsolicited yakni Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utara, Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya-Cilacap, Sistem Transaksi Nir Sentuh/Multi Lane Free Flow, SPAM Regional Jatiluhur I, serta SPAM Regional Karian Serpong.

Selain itu, terdapat 2 proyek KPBU dengan total investasi Rp27,55 Triliun yang telah mencapai tahap penandatanganan perjanjian kerjasama yakni proyek Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulonprogo dan proyek Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan. (presmedia)