Kabupaten Bintan Butuh Rp 60 Miliar untuk Perbaikan Infrastruktur Akibat Bencan Banjir dan Longsor

Kabupaten Bintan Butuh Rp 60 Miliar untuk Perbaikan Infrastruktur Akibat Bencan Banjir dan Longsor

13 Januari 2021
Bupati Bintan Rapat koordinasi bencana /presmedia

Bupati Bintan Rapat koordinasi bencana /presmedia

RIAU1.COM -


 Bintan- Akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi baru-baru ini, Pemerintah kabupaten  Bintan membutuhkan Rp 60 milliar lebih anggaran, untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir, longsor dan angin puting beliung yang melanda sejumlah desa dan kelurahan di kabupaten Bintan.

Bupati Bintan Apri Sujadi, mengatakan sejumlah sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana tersebut, berupa Bangunan, Jalanan dan fasilitas lainya.

“Itu semua merupakan pekerjaan yang akan ditangani pemerintah Bintan secara berangsur,” ujar Apri saat menggelar rapat bersama dengan sejumlah OPD Bintan membahas penanganan darurat terkait bencana alam yang merusak sejumlah akses rusak di Kantor Bapelitbang Bintan, Selasa (12/1/2021).

Kepada seluruh OPD Bintan, Apri juga meminta agar secepatnya melakukan penanganan terkait fasilitas yang rusak akibat banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.


“Khususnya Dinas PUPR Bintan untuk langsung beraksi melakukan penanganan sementara agar akses transportasi masyarakat dapat tetap berjalan,” ujarnya.

Kepada OPD terkait, dia juga meminta agar membuat skema penanganan sementara, hingga akses arus barang dan orang dapat tetap berjalan.

Alternatif lain sebagai upaya sementara lanjutnya, juga perlu dilakukan, sehingga badan jalan yang rusak tidak tambah parah.

Selain itu, dirinya juga meminta Dinas PUPR Bintan untuk berkoordinasi dengan Pemprov Kepri terkait infrastruktur jalan yang amblas atau longsor bahkan roboh terbawa arus. Koordinasi itu dilakukan karena sebagian besar jalanan yang rusak kewenangannya ada ditangan Pemprov Kepri.

“Ada yang bisa langsung ditangani Pemkab Bintan dan ada juga yang harus dikoordinasikan ke tingkat provinsi karena menyangkut status jalan,” jelasnya.

Sedangkan untuk penanganan banjir di Tanjunguban dan Kijang, Apri menjelasakan, diperlukan perencanaan yang lebih komprehensif. Dimana Pemkab Bintan dalam waktu dekat, akan berkoordinasi bersama Satker BWS Kepri untuk membuat bangunan pintu air agar bencana banjir tersebut tidak terulang lagi.

“Kita akan koordinasi untuk membuat bangunan pintu air bersama Satker BWS. Diyakini ini bisa ditangani dan tentunya melalui alokasi APBN, dan alhamdulillah saat ini BWS Kepri sudah membuat perencanaan, terkait penanganan tersebut tinggal nantinya kita bicarakan bersama Pertamina dan TNI AL dalam pengadaan lahannya,” ucapnya. Presmedia