Covid-19 Menanjak, Pemuda Pancasila Kepri Tolak Kedatangan Ratusan TKA ke Bintan dan Pertanyakan Keahlian Mereka
Ketua DPW PP Kepri Banjir Simarmata dan anggota/net
RIAU1.COM -TANJUNGPINANG- Kedatangan 300 TKA asal China ke Pulau Bintan sangat disayangkan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Kepri. Pasalnya saat ini Pulau Bintan khususnya Kota Tanjungpinang sedang menghadapi serangan covid-19 atau kasus terkonfirmasi cukup tinggi.
Ketua Dewan Pemimpin Wilayah (DPW) Kepri PP, Muhammad Banjir Simarta sangat menyayangkan terkait adanya ratusan TKA yang datang ke Pulau Bintan. Kata dia, dengan situasi Covdi-19, Pemerintah malah membiarkan TKA tersebut masuk.
“Kami mendapatkan informasi bahwa ada 3 pesawat dengan jumlah mungkin hampir 500 orang, dengan 3 gelombang, jam 9 malam ini gelombang yang terakhir,” ujarnya di Tanjungpinang, Sabtu (8/8/2020) malam.
Menurut dia, meskipun pemerintah sudah melakukan pemeriksaan dengan protokol kesehatan yang ada. Namun pihak pemerintah harus jeli dalam melihat kondisi pulau Bintan yang terus diterpa Covid-19.
“Yang kita tahu juga baru-baru ini banyak yang positif, kita tidak menuduh, asal Covid itu kan dari Cina, sekarang TKA itu dari sana,” herannya.
Banjir menegaskan, pihaknya akan turun ke tempat lokasi penyembunyian TKA tersebut. Kata dia, guna mengecek apakah benar, TKA yang didatakan dari negeri tirai bambu itu merupakan tenaga ahli.
“Yang jelas kami datang untuk memeriksa, meminta izin kepada pihak PT BAI agar mengizinkan melihat kedalam, kalau bisa mereka diisolasi 2 bulan, biar bersih,” ungkapnya.
Jika memang sudah diisolasi, pihaknya akan melihat terlebih dahulu apakah TKA itu sudah sesuai dengan prosedur.
“Kalau sudah diisolasi, kita lihat dulu sesuai prosedur juga, kita utamakan juga orang kita, sehebat apa orang itu? Kita periksa apakah benar dia pekerja tenaga ahli, apa tukang sapu,” tegasnya.
Banjir juga mengakui, banyak laporan masyarakat yang dia terima terkait hal ini. Ia menyebutkan, masyarakat turut resah dengan kedatangan TKA ini.
“Banyak pengaduan masyrakat ke kita tentang persoalan ini, masyarakat juga resah, takut Covid-19 bertambah lagi di Pulau Bintan ini,” pungkasnya. (detakmedia)