Penumpang Meninggal, 14 Kru Pesawat Garuda Dikarantina di RSKI Galang, Batam

Penumpang Meninggal, 14 Kru Pesawat Garuda Dikarantina di RSKI Galang, Batam

2 Juli 2020
evakuasi kru pesawat yang akan dikarantina di RSKI Galang/luar biasa.id

evakuasi kru pesawat yang akan dikarantina di RSKI Galang/luar biasa.id

RIAU1.COM -BATAM-Seorang penumpang pesawat Garuda meninggal dunia saat penerbangan, sebanyak 14 awak penerbangan Indonesia tujuan ke India dikarantina di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang, Batam Kepri. Walau sudah dikarantina namun tidak ada kru yang dinyatakan positif covid-19.

Wali Kota Batam, HM Rudi mengungkapkan, Rabu (1/7), pramugari yang hendak terbang ke India, termaksud pilot-nya kini menjalani karantina di Galang. “Ini karena satu penumpang meninggal. Pramugari dites, tidak positif. Tapi semua pramugari dan pilotnya, diturunkan,” kata Rudi.

Dijelaskan Rudi, awak kabin pesawat dikarantina walau negatif, sesuai prosedur di dunia penerbangan. Awak maskapai penerbangan yang menjalani karantina di Galang, ada 14 orang.

“Semua diganti pramugari dan pilotnya. Itu standar di penerbangan sekarang, karena ada yang meninggal itu. Sudah 2 hari mereka disana,” ujar Rudi.

Sementara untuk warga Batam sendiri, Rudi mengungkapkan penambahan pasien. Pasien Covid-19 bertambah, setelah beberapa hari sebelumnya, tidak ada yang dinyatakan positif. “Kemarin sudah mulai stabil. 31 orang yang dirawat. Tiga di RSBP dan 28 orang di Galang. Tapi rupanya, ada yang mau berangkat. Mereka diswab di Prodia dan positif. Jadi ada nambah jadi 38 orang sekarang,” jelas Rudi. 

Sebagaimana disampaikan Rudi, tambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 orang, tiga orang laki-laki warga pendatang, tiga orang laki-laki warga Batam dan satu orang lagi perempuan. Diantaranya, pria IM (34), yang bekerja sebagai Pelaut/Crew Kapal. Beralamat sementara di atas Kapal yang saat ini sedang sandar pada salah satu Shipyard di Kawasan Kecamatan Sekupang Batam.

IM yang berasal dari Kabupaten Maros Sulawesi Selatan dan menjadi kasus nomor 221 Batam. Dia Swab tenggorokan secara mandiri di Klinik Medilab Batam, yang hasilnya positif.

Kemudian, laki-laki W (44), beralamat di Perumahan Cipta Permata, Bengkong sebagai pasien nomor 222 Batam. Dia memeriksakan diri ke Klinik Medilab Batam untuk melakukan pemeriksaan Swab Tenggorokan untuk syarat melamar pekerjaan. Hasil pemeriksaan positif.

Kemudian, perempuan berinisial CA (41), karyawan BUMN Migas. Dia tinggal di Perumahan Tiban BTN Kelurahan Tiban Indah dan menjadi nomor 224 Batam. Yang bersangkutan merupakan rekan sekerja terkonfirmasi positif kasus nomor 199. 

CA menjalani pemeriksaan, karena manajemen perusahaan tempatnya bekerja, melakukan contact tracing terhadap karyawannya. Kemudian, CA memeriksa kesehatan secara mandiri di RS Awal Bros Batam dan hasilnya positif.

Ada juga pria berinisial AZ (45), yang tinggal sementara, di satu Hotel di Kawasan Putri Hijau, Sagulung. Dia kasus baru Covid-19 nomor 225 Batam. Dia berasal dari Kota Medan dan akan bekerja pada salah satu perusahaan pelayaran yang ada di Batam. Dia pemeriksaan swab tenggorokan secara mandiri di Klinik Medilab Batam dan dinyatakan positif. Kemudian, laki-laki LY (41), sebagai wiraswasta, dan beralamat di Kawasan Bengkong 

Swadaya Colibri Kelurahan Bengkong Indah. Dia kasus nomor 226 Kota Batam. Yang bersangkutan pada tanggal 24 Juni 2020 datang memeriksakan diri ke RS Awal Bros Batam untuk melakukan pemeriksaan Swab Tenggorokan secara mandiri guna keperluan memenuhi persyaratan penerbangan ke Bali dan hasilnya positif.

Terakhir, seorang laki-laki berinisial K (28) beralamat di Perumahan Intan Residence, Kecamatan Nongsa, sebagai kasus baru nomor 227 Batam. Dia berasal dari Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara dan akan bekerja pada salah satu perusahaan di Singapore. 

Untuk memenuhi kelengkapan persyaratan pekerjaanya maka pada tanggal 22 Juni 2020 yang bersangkutan melakukan pemeriksaan Swab Tenggorokan secara mandiri di Klinik Medilab Batam yang hasilnya positif. “Sesuai dengan hasil penyelidikan epidemiologi yang terus dilakukan hingga saat ini terhadap seluruh cluster, masih mungkin terjadi pertumbuhan kasus Covid-19, baik dari transmisi lokal maupun impor,” imbuhnya.(luarbiasa.id)