Warga Segel Kantor Desa di Karimun, Terkait Penyaluran Bansos

Warga Segel Kantor Desa di Karimun, Terkait Penyaluran Bansos

30 Mei 2020
Kantor Desa Gemuruh Karimun di Segel Warga terkait pembagian bansos/Surya Kepri

Kantor Desa Gemuruh Karimun di Segel Warga terkait pembagian bansos/Surya Kepri

RIAU1.COM -KARIMUN- Sebagin warga yang tidak puas dengan pembagian bantuan atau penyaluran bansos, menyegel kantor Desa Gemuruh, Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (29/5).

Sebagian warga antara lain menyuarakan aspirasi meminta pihak desa agar membuat pengumuman tentang data penerima PKH, BPNT, BLT, BST, bantuan sembako kabupaten dan bantuan sembako provinsi dipasang di tempat umum secara transparan.
Secara lengkap, ada lima butir tuntutan dari warga terhadap Kepala Desa setempat.

Kantor Desa Gemuruh itu disegel dengan cara menempelkan kain putih mirip kain kafan berukuran besar di pintu masuk bertuliskan “KANTOR INI DISEGEL”.

Tidak hanya satu, kain putih lainnya juga ditempelkan warga di atas pintu masuk.

Ukuran kainnya lebih besar lagi dibandingkan sebelumnya.

Pada kain putih itu warga juga mencurahkan unek-uneknya dengan tulisan kata-kata kekecewaan.

“DEMOKRASI DICABUT, KRITIK DIBATASI….”

Berikut 5 poin aspirasi masyarakat yang tidak puas terkait penyaluran bansos tersebut:

1. Meminta pihak desa agar membuat pengumuman tentang data penerima PKH, BPNT, BLT, BST, bantuan senbako kabupaten dan bantuan sembako provinsi dipasang di tempat umum secara transparan.
2. Warga meminta agara pihak Kades Gemuruh mempublikasikan daftar penerima dan pemberi bantuan selama wabah Covid-19.

3. Meminta agar pihak desa secepatnya menginformasikan dan segera menyalurkan bantuan sosia kepada masyarakat.

4. Warga meminta jika pihak desa tidak mampu menjalankan pemerintahan desa, agar mengundukan diri dengan hormat.

5. Masyarakat akan meminta pihak yang berwajib mengusut tuntas oknum desa yang diduga melakukan penyelewengan dana bansos Covid-19.

Dipertemukan oleh Kapolsek

Camat Kundur Barat, Murnizam ketika dikonfirmasi membenarkan kabar penyegelan kantor Desa Gemuruh itu.

Murnizam menyebut penyegelan dilakukan oleh sebagian kecil warga setempat.

Namun Murnizam tidak mengetahui secara pasti sejak kapan penyegelan kantor Desa Gemuruh itu dilakukan.Hanya saja, pejabat Kades dan staf tidak berada di kantor ketika penyegelan terjadi.

“Iya disegel sama sebagian kecil warga tapi tak tahu sejak kapan, apakah malam atau kapan, tahunya pagi sudah disegel,” kata Murnizam melalui sambungan telepon, Jumat (29/5/2020) sore.

Saat ini kata Murnizam, kondisi di kantor Desa Gemuruh sudah kembali normal. Kertas segel sudah dicabut.

“Sudah normal, segelnya sudah dibuka lagi,” kata Murnizam.

Murnizam menyebut penyegelan kantor Desa Gemuruh tersebut dikarenakan sebagian kecil warga merasa tidak puas dengan kinerja perangkat desa perihal pembagian bantuan sosial wabah Covid-19.

Warga protes dikarenakan sampai saat ini, pihak kantor desa tidak kunjung mempublikasikan nama-nama penerima bansos wabah Covid-19.

“Warga minta nama-nama penerima bansos wabah Covid-19 diumumkan di papan pengumuman atau spanduk,” kata Murnizam.

Murnizam menilai tak kunjung diumumkan ke publik dikarenakan rekap data belum selesai dilakukan perangkat desa.

Apalagi, belum lama ini baru selesai dilakukan rapat khusus calon penerima bantuan BLT Dana Desa.

“Jenis bansosnya lumayan banyak kan, ada BLT dari Kemensos, sembako dari Pemkab, Pemprov, BLT-DD, jadi belum siap direkap. Belum lama ini dapat khusus BLT-DD baru siap,” kata Murnizam. (Surya kepri)