
Rilis dan rapat pembahasan inflasi di Kampar
RIAU1.COM - Rilis inflasi Kampar bulan Juli 2024 dipimpin Pj Bupati Kampar Hambali dari Balai Pusat Statistik (BPS) Kampar melalui zoom meeting.
Hadir dalam rapat itu diantaranya Kepala BPS Kampar Budianto juga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar.
Pj Bupati Kampar menyampaikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kampar yang telah berupaya bertungkus lumus bersama BPS Kampar sehingga Kabupaten Kampar berhasip menekan laju Inflasi juli 2024 year on year (y-on-ye) Kabupaten Kampar sebesar 2,20 persen.
“Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada TPID yang telah bekerja keras sehingga 2,20 persen y-on-ye tercapai,”kata Hambali.
Kemudian Hambali menyampaikan perlu waspadai pada bulan selanjutnya, karena akan ada kecenderungan naiknya harga cabai, khususnya di daerah Jawa Barat yang mungkin akan berdampak bagi Kabupaten Kampar.
Hambali juga mengatakan dengan adanya cool storage ini banyak keuntungan yang didapat, diantaranya kita dapat menyimpan bahan pokok sehingga apabila harga bahan pangan naik, tidak berpengaruh kepada inflasi di Kabupaten Kampar, karena kita memiliki stok bahan pangan.
Ia juga mengatakan perlunya sosialisasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam, dan apabila hasil tanam masyarkat melebihi dapat ditampung di cool storage yang dimiliki pemerintah daerah.
Sementara itu Kepala BPS Kampar Budianto dalam pemaparannya menjelaskan, pada bulan Juli 2024, terjadi deflasi m-to-m sebesar 1,25%, inflasi y-on-y sebesar 2,20% dan deflasi y-to-d sebesar 0,21. Penyumbang utama deflasi bulan Juli 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,32%.
Komoditas penyumbang utama deflasi antara lain cabai merah, bawang merah, ikan baung, ayam hidup, telur ayam ras.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,16%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,56%.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah ketupat/lontong sayur, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,48%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.*