Usai audiensi Forum Komite SMA/SMK Riau dengan Pj Bupati Kamsol
RIAU1.COM - Forum Komite SMA/SMK Provinsi Riau melakukan audiensi dan silaturahmi pemerintah Kabupaten Kampar akhir pekan ini.
Ketua Forum Komite SMA/SMK Provinsi Riau Delisi Hasan mengatakan bahwa, audiensi ini membahas beberapa hal mengenai pendidikan, pendidik dan peserta didik, yang diantaranya adalah mengenai masih tingginya tingkat anak usia sekolah yang putus sekolah dan penyimpangan perilaku dari anak tingkat SMA/SMK seperti LGBT, yang menurut data untuk di Provinsi Riau dapat dikatakan cukup tinggi.
Menanggapi hal tersebut Pj Bupati Kampar mengatakan bahwa salah satu cara dalam menghadapi segala kendala dari bidang pendidikan ini adalah dengan penguatan karakter peserta didik, namun harus juga dimulai dari penguatan karakter para pendidik.
"Untuk mencegah dan menekan penyimpangan prilaku peserta didik seperti pornografi, kenakalan anak sekolah maupun penggunaan tekhnologi yang salah tersebut, juga dapat dilakukan dengan melatih pendewasaan pola fikir peserta didik, memperdalam pondasi ilmu agama dan mengasah soft skill yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik," kata Kamsol.
Kemudian Kamsol juga menjelaskan bahwasanya tidaklah terlalu susah dalam membina peserta didik, cukup dengan 2 (dua) metoda utama yaitu bagaimana bisa sekolah dan bagaimana lulus bermutu dengan cerdas. Untuk tingkat peserta didik setara SMA/SMK, Kamsol juga mengatakan bahwa proses pendidikannya harus dengan merubah prilaku peserta didik tersebut.
"Karena seperti yang diketahui bahwa zaman sekarang para pendidik dan peserta didik hanya mengejar standart nilai tanpa memperhatikan pola yang baik dan tepat untuk peserta didik," ujar dia lagi.
Dalam audiensi ini juga dikatan bahwa latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi tumbuh kembang, pola fikir dan support bagi anak dalam mengejar tingkat pendidikan.
"Kita cuma memiliki dua pilihan yaitu programkan anak menjadi apa yang kita inginkan dan atau jadikan anak seperti apa yang dia inginkan, yang masing-masing pasti memiliki konsekuensi tersendiri dikemudian hari. Untuk itu semua para pendidik diminta bekerja keras dalam membentuk karakter peserta didik yang tentunya tidak terlepas dari pengawasan Pemerintah, lingkungan dan orang tua secara khusus," tuturnya.*