Catat, Pj Bupati Hambali Targetkan Stunting di Kampar Tahun Ini Tersisa 5 Persen
Ekspose hasil kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar
RIAU1.COM - Dalam rangka penilaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2023 tingkat Provinsi Riau,
Pj Bupati Kampar, H. Hambali melakukan ekspose hasil kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar tahun 2023, Kamis (30/5/2024).
Dalam paparannya, Pj Bupati Kampar menyampaikan gambaran umum Kabupaten Kampar yang mana jumlah penduduk Kabupaten Kampar sekitar 841.033 jiwa, terdiri dari 21 Kecamatan, 250 Desa/Kelurahan, 31 puskesmas, 674 posyandu, Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 1.479 orang, Kader Pembangunan Manusia (KPM) sebanyak 242 orang, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di 21 Kecamatan dan 250 Desa/Kelurahan, Lembaga atau unsur masyarakat desa sebanyak 4.109 orang Kader di 21 Kecamatan dan 250 Desa/Kelurahan.
Pj Bupati Kampar sampaikan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang sudah dilakukan oleh TPPS Kabupaten Kampar untuk mencapai target diantaranya analisa situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, Peraturan Bupati, pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan review kinerja tahunan.
Berdasarkan gambaran prevalensi stunting Kabupaten Kampar sesuai dengan data SSGI dan SKI pada tahun 2019 sebesar 32,99 persen, tahun 2020 sebesar 23,07 persen, tahun 2021 sebesar 25,7 persen, tahun 2022 sebesar 14,5 persen dan pada tahun 2023 angka Stunting di Kabupaten Kampar bisa turun menjadi 7,6 persen.
Sedangkan angka anak stunting pada tahun 2023 berjumlah 571 orang yang terdiri dari umur kurang 2 tahun sebanyak 168 orang dan umur lebih dari 2 tahun sebanyak 403 orang.
“Untuk tahun 2024 ini kita menargetkan zero new stunting, artinya bahwa tidak ada kasus stunting baru, ada beberapa langkah yang kita ambil, terutama kepada pasangan usia muda yang ingin menikah dimana bagi pasangan yang belum mampu atau berpotensi Stunting dengan menunda hingga usia pasangan ini sudah cukup, dan ini kita bekerjasama dengan Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama," sebut Hambali.
Selain itu ia menegaskan, untuk penurunan angka stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri, seluruh komponen dan elemen masyarakat harus memberikan kepedulian dan partisipasinya terutama kedua orang tua.
"Dalam penurunan stunting, Kabupaten Kampar memiliki semboyan Basamo-samo Tolong menolong Pajie Botuah, artinya kita harus selalu tolong menolong dalam menyelamatkan anak-anak kita dari stunting dan ini merupakan tugas yang mulia dan diberkahi Allah Swt,"tambah Hambali.
“Mari jaga dan pelihara, jangan malah mengucilkan anak-anak ini, karena mereka butuh perhatian dan kepedulian kita bersama, begitu juga terhadap orang-orang yang memiliki kelebihan harta dan memiliki niat yang baik, maupun perusahaan ataupun pengusaha, kami meminta anak-anak ini dapat dijadikan sebagai anak dengan menjadi bapak angkat bagi anak stunting,"ujar Hambali lagi.
Pj Bupati Kampar juga menekankan dengan bebas stunting kita dapat melahirkan generasi-generasi emas Kampar dimasa yang akan datang.
Dipaparkan Hambali bahwa untuk tahun 2024 ini tentunya tidak mungkin bisa zero stunting namun ditargetkan berada pada kisaran 5 persen.
"Dan ini sesuai dengan kondisi ril, insyaallah kita mampu, namun untuk kasus baru kita mempunyai target new zero stunting, artinya zero kasus baru stunting tahun 2024 yang dimulai dari saat ini," tutup Hambali.*