Pasang Umpan dan Jebakan, Petugas Belum Berhasil Tangkap Harimau Berkeliaran di XIII Koto Kampar

17 Juli 2018
Salah satu jejak Harimau Sumatera di XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Salah satu jejak Harimau Sumatera di XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Riau1.com - Harimau Sumatera sudah sering bertemu dengan warga sekitar sini. Untung belum ada korban jiwa. Masyarakat petani jadi takut ke kebun. Petugas belum berhasil menjerat nya. 

Pencarian Harimau Sumatera di Desa Koto Tua Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau belum membuahkan hasil.

Umpan berupa anjing dan kambing oleh petugas dan warga tidak direspons oleh si raja hutan dalam beberapa hari terakhir.

"Umpan yang kita pasang untuk harimau sejauh ini belum berhasil," ucap Kepala Bidang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BBKDA Wilayah II, Riau Heru Sutmantoro seperti dikutip dari sindonews.com, Selasa (17/8/2018).

'Dicuekinnya' umpan untuk memancing harimau keluar, pihak BBKSDA pun mencari cara lain. BBKSDA pun akan memasang kamera trap atau kamera jebakan. 

"Kita akan pasang tiga kamera traf di lokasi perjumpaan warga dengan Harimau Sumatera tersebut," imbuhnya.

Dengan pemasangan kamera trap, lanjut Heru diharapkan dapat mendokumentasikan Harimau Sumatera yang melintas sehingga dapat diketahui jenis kelamin dan perkiraan umurnya. 

"Apabila kamera trap berhasil mendokumentasikan Harimau Sumatera maka akan diambil tindakan lebih lanjut misalnya penghalauan atau penggiringan ke habitatnya yang paling memungkinkan untuk menjauhi pemukiman," tuturnya.

Kepada warga, Heru diminta bisa menjamin keamanan kamera trap yang dipasang karena kamera trap akan beroperasi.

Hal ini dilakukan agar upaya pencaharian harimau bisa terbantu.

Seperti diketahui sepekan lalu, warga dihebohkan dengan temuan jejak kaki harimau di kebun sawit di  Desa Koto Tua Kecamatan XIII Koto Kampar.

Harimau itu diperkirakan berasal dari hutan di kawasan PLTA XIII Koto Kampar.

Selain di Kampar beberapa waktu lalu, warga Riau dihebohkan dengan penyerangan oleh Harimau Sumatera di Kabupaten Inhil.

Sebanyak tiga orang diserang harimau Sumatera, dua diantaranya tewas. 

Saat ini harimau yang diketahui bernama Bonita sudah ditangkap dan dievakuasi ke Sumatera Barat. Penyerangan oleh Bonita ke manusia disebabkan perubahan hutan Bonita dijadikan kebun sawit yang saat ini dikuasai oleh perusahaan raksasa asal Malaysia, PT THIP (Tabung Haji Indo Plantation) dan sejumlah perusahaan pulp dan kertas kelompok APRIL Grup dan APP Grup.

R1/Hee