Satpol PP Disiagakan di XIII Koto Kampar, Ada yang Menakut-nakuti Peternak Kerbau
Sekda Kampar, Yusri tinjau peternak kerbau
RIAU1.COM - Hingga akhir pekan ini, bertambah ternak kerbau warga yang mati mendadak akibat penyakit ngorok (Tagere) atau nama lainnya Septicaemia Epizootica (SE), yang merupakan penyakit yang sering menyerang hewan ternak ruminansia, khususnya sapi dan kerbau yang sifatnya akut atau fatal, Penyakit ini sering terjadi terutama saat musim hujan tiba.
Sebab itu, Sekda Kampar, Drs. H. Yusri langsung meninjau lokasi peternakan kerbau di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, Jumat (9/922).
Dalam arahannya usai melakukan penijauan, Sekda meminta kepada penyuluh agar membantu masyarakat guna menyelamatkan hewan ternak kerbau yang masih sehat agar segera diisolasi, sehingga penularan penyakit tidak terjadi lagi.
Dijelaskan Sekda, menurut data yang diperoleh dari penyuluh, di wilayah XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu, mulai dari 16 Agustus lalu sampai dengan sekarang, sudah 120 ekor ternak kerbau warga yang mati, dan banyak juga kerbau yang dijual sakit, dan dijual sehat.
"Dengan dilakukannya isolasi ini, penyuluh akan selalu memantau kondisi ternak masyarakat dan juga diberi vaksin dan vitamin, kita berharap sisa ternak warga sebanyak 139 ekor ini bisa diselamatkan," harap Sekda.
Kemudian Sekda juga mengatakan, bahwa mulai hari ini sampai dengan 2 minggu ke depan, dia memerintahkan Satpol PP untuk berada disekitaran Desa Muara Takus, karena saat ini masyarakat sudah mulai resah dengan hadirnya toke-toke hewan yang ingin membeli murah ternak-ternak masyarakat jauh di bawah harga normal dengan cara menakut-nakuti masyarakat.
"Kita disini punya penyuluh dan dokter hewan. Penyakit tersebut bisa diobati, dengan langkah awal kita melakukan isolasi terhadap hewan ternak tersebut, jadi masyarakat jangan mudah menjual, karena ini merupakan tabungan kita” Jelas Yusri.*