Ilustrasi (foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Bukti kehadiran kompleks Candi Muara Takus di desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau menjadi saksi nyata bahwa candi ini merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau.
Selain itu, candi bernuansa Buddhistis ini juga menjadi bukti bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan Riau dinukil dari perpusnas.go.id, Minggu, 28 Juni 2020.
Komplek Candi Muara Takus ini memiliki aliran Vajrayana. Dibuktikan dari tampilan depan dari penggalian Ery Sadewo dan tim Balai Arkeologi Medan pada 2013 dinukil dari historia.id.
Dari gundukan tanah di kawasan sekitar candi utama Muara Takus, mereka menemukan artefak perunggu berwujud manusia berkepala gajah yang diidentifikasi sebagai Ganapati atau Ganesha.
Cermin perunggu ini salah satu sisinya dilapisi emas dengan presentasi mencapai 83 persen, artinya hampir 24 karat.
Temuan lainnya berupa vajra. Merupakan alat upacara khas agama Buddha aliran Tantrayana. Bentuknya serupa dengan yang ditemukan di sekitar Candi Borobudur, Jawa Tengah dan di muatan kapal karam di pantai utara Cirebon.
Disini juga ditemukan mantra diatas bata yang secara paleografis menunjukkan pertanggalan antara abad ke-11 hingga ke-13. Isinya mantra Buddha berbunyi om ah bighnanta kr hum phat svaha.
Untuk diketahui, aliran Vajrayana atau Tantrayana merupakan salah satu sekte dalam Buddha Mahayana.
Tantrayana merupakan sekte utama di Sumatra sejak abad ke-8. Waktu keberadaannya bersamaan dengan di Jawa.