Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]
RIAU1.COM - Aksi heroik Mahmud Marzuki dalam merebut perjuangan di Kampar dimulai setelah ia kembali ke kampung halaman ketika merantau ke Payakumbuh.
Di Kampar ia memperkuat persatuan masyarakat dalam menghadapi penjajah dengan jalan dakwah serta ceramah-ceramah yang mengobarkan semangat anti penjajah, dinukil dari Kemdikbud.go.id, Senin, 6 Januari 2020.
Akibatnya dia ditahan dan dibawa ke Pekanbaru hingga mendapatkan penyiksaan dari tentara Jepang selama 23 hari.
Setelah ia bebas, berita kemerdekaan RI terdengar di Bangkinang tepatnya pada 5 september 1945.
Mengetahui kabar menggembirakan ini Mahmud Marzuki memanfaatkan momen saat menjadi Khatib salat Jumat untuk mengajak masyarakat dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya bendera Merah Putih benar-benar berkibar di Bangkinang dipimpin langsung oleh Mahmud Marzuki sebagai pemimpin upacara pada 11 September 1945.