Perjalanan Mahmud Marzuki Sebelum Singkirkan Penjajah Di Tanah Kampar

5 Januari 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Kisah perjuangan Mahmud Marzuki dalam merebut kemerdekaan di tanah Kampar bermula usai menamatkan pendidikan di Perguruan Islam Nazmia Arabic College Lucknow, India pada 1938.

Ia pulang kampung memenuhi permintaan gurunya untuk mengajar di Pesantren Tarbiyatul Islamiyah Bangkinang.

Selain mengajar, beliau juga aktif dalam menyebarkan dakwah di wilayah Bangkinang dinukil dari Kemdikbud.go.id, Minggu, 5 Januari 2020.

Kisahnya bermula tahun 1939 saat masuk sebagai anggota Muhammadiyah ranting Penyasawan.

Ditangannya ranting Muhammadiyah tumbuh pesat dan berkembang. Dari satu ranting berkembang menjadi 47 ranting. 

Membuat Mahmud diangkat sebagai Pimpinan Muhammadiyah cabang Bangkinang pada 1940.

Ia lalu pindah mencari pengalaman dengan menjadi tenaga pengajar di Tsanawiyah Muhammadiyah Payakumbuh hingga diangkat sebagai Pimpinan Muhammadiyah Payakumbuh pada 1941.

Mahmud Marzuki lantas kembali ke kampung halaman lantaran permintaan masyarakat di Kampar.

Syarat dengan ilmu membuat dia begitu diperlukan karena penduduk membutuhkan seorang pemimpin dalam masa-masa sulit ketika menghadapi penjajahan Jepang.