
Pengamanan Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud
RIAU1.COM - Dilaporkan Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud, selamat dari upaya pembunuhan setelah konvoinya menjadi target serangan bom yang dilakukan kelompok militan Shabaab di ibu kota Mogadishu, pada Selasa (18/3/2025).
"Anggota kami menargetkan konvoi yang membawa Presiden Somalia Mohamud yang baru saja meninggalkan istana presiden dan sedang menuju bandara pada pagi hari," kata kelompok militan Islam Somalia, Shabaab, dalam sebuah pernyataan di Telegram, Rabu (19/3/2025) yang dimuat Beritasatu.com.
Saksi mata melaporkan bahwa ledakan terjadi tepat saat konvoi presiden Somalia melintas di Jalan Hamar-Jajab, mengakibatkan kerusakan pada bangunan di sekitar lokasi serta menghancurkan beberapa kendaraan.
Presiden Somalia Mohamud dilaporkan tidak mengalami luka dan tetap melanjutkan perjalanannya ke negara bagian Hirshabelle, tempat militer Somalia dikabarkan tengah merencanakan serangan besar terhadap kelompok Shabaab. Beberapa jam setelah insiden, media pemerintah menayangkan gambar Presiden Mohamud di Adan Yabal, wilayah Hirshabelle.
Kementerian Informasi Somalia menyatakan bahwa serangan tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Media lokal melaporkan sedikitnya 10 orang tewas, termasuk tujuh pengawal presiden.
"Pasukan keamanan sedang melakukan penyelidikan menyeluruh. Rincian korban akan diumumkan pada waktunya," ujar pernyataan resmi dari Kementerian Informasi Somalia.
Kelompok Shabaab secara rutin melakukan serangan di Somalia dalam upaya menggulingkan pemerintah. Meskipun telah diusir dari Mogadishu oleh pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika pada 2011, kelompok ini masih menguasai sebagian wilayah di selatan dan tengah negara tersebut.
Upaya pembunuhan terhadap Presiden Somalia Mohamud kali ini terjadi hanya seminggu setelah kelompok bersenjata Shabaab menyerang sebuah hotel di Beledweyne, Somalia tengah, yang saat itu menjadi tempat pertemuan pejabat negara untuk merencanakan operasi militer melawan militan tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengutuk keras serangan bom pada 18 Maret dan menegaskan dukungan PBB terhadap pemerintah Somalia dalam menghadapi ancaman terorisme.
Bukan kali pertama Presiden Somalia Mohamud menjadi target Shabaab. Pada 2012, kelompok ini melancarkan serangan bom bunuh diri di hotel tempat Mohamud dan pejabat lainnya berkumpul. Dua tahun kemudian, pada 2014, kelompok bersenjata menyerbu istana presiden, menewaskan sedikitnya 10 orang.*