![Bus di Guatemala Masuk jurang/Sky News](https://www.riau1.com/assets/2025/02/11/1739250903-bus-jatuh-ke-jurang-sedikitnya-55-orang-tewas.jpg)
Bus di Guatemala Masuk jurang/Sky News
RIAU1.COM - Dilaporkan setidaknya 55 orang tewas dan lainnya terluka ketika sebuah bus terjun ke jurang di luar Guatemala City, menurut pejabat Guatemala seperti dilansir Tempo dari Al Arabiya. Ini menjadi salah satu kecelakaan bus terburuk di Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir.
Bus tersebut membawa sekitar 70 orang ketika jatuh ke sungai yang terkontaminasi limbah di Guatemala City, sehingga menciptakan kondisi sulit bagi tim penyelamat yang mencoba mengambil jenazah.
“Sejauh ini, 53 orang tewas di lokasi kejadian,” kata juru bicara kantor kejaksaan, Moises Ortiz, kepada wartawan.
Dua orang lainnya meninggal setelah mereka dirawat, bersama beberapa orang lainnya, di Rumah Sakit San Juan de Dios, kata juru bicara Marlyn Perez.
Mynor Ruano, juru bicara dinas pemadam kebakaran kota, mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa upaya sedang dilakukan “untuk menyelamatkan penumpang yang terjebak” di dalam bangkai bus.
Jasad penumpang yang ditemukan di lokasi tersebut dibawa ke kamar mayat darurat di balai komunitas terdekat, di mana beberapa kerabat khawatir akan kemungkinan terburuk.
Rosa Lopez mengatakan kepada wartawan bahwa empat keponakannya diperkirakan berada di dalam bus tersebut.
“Ketika kami mendengar tentang kecelakaan itu di berita, kami langsung menuju ke sini,” kata pria berusia 48 tahun itu.
Penumpang yang terluka dibawa ke rumah sakit, banyak dari mereka dalam kondisi serius.
Bus tersebut sedang melaju di rute sibuk masuk dan keluar ibu kota Guatemala pada Senin ketika jatuh dari Puente Belice, sebuah jembatan jalan raya yang melintasi jalan raya dan sungai.
Rekaman yang dibagikan oleh pemadam kebakaran di media sosial menunjukkan petugas penyelamat menarik korban keluar dari jurang. Gambar menunjukkan bus terbalik.
Presiden Guatemala Bernardo Arevalo mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan mengerahkan tentara dan badan bencana untuk membantu upaya tanggap bencana.
“Saya berdiri dalam solidaritas dengan keluarga para korban yang hari ini mengetahui berita yang memilukan,” katanya. “Rasa sakit mereka adalah penderitaanku.”
Presiden Kongres Guatemala juga merilis pernyataan di media sosial yang menyesali “kecelakaan tragis” di mana “lebih dari empat lusin warga Guatemala kehilangan nyawa untuk mencari makanan sehari-hari”.
Wali Kota Guatemala Ricardo Quinonez mengatakan di media sosial bahwa layanan darurat telah dikerahkan sementara polisi lalu lintas berupaya membangun rute alternatif di daerah yang terkena dampak.
Pemadam kebakaran mengatakan pengemudi bus tersebut tampaknya kehilangan kendali atas bus dan bertabrakan dengan beberapa kendaraan kecil sebelum terjun ke jurang.
“Bus itu terus melaju, menerobos pagar besi, dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter hingga mencapai sungai yang terkontaminasi limbah,” kata Carlos Hernandez dari departemen tersebut kepada wartawan.
Gambar AFPTV menunjukkan barisan petugas pemadam kebakaran melewati mayat-mayat yang ditarik dari air keruh, yang dipenuhi sampah, menaiki lereng dengan tandu.
“Kami mengalami kesulitan dalam upaya penyelamatan,” kata petugas pemadam kebakaran Luis Quintanilla.
“Kami telah berada di bawah air selama lebih dari tiga jam mencoba menyelamatkan jenazah seorang laki-laki yang terjebak di antara logam bus yang terpelintir,” katanya.
Bus tersebut sedang melakukan perjalanan ke Guatemala City dari Kota San Agustin Acasaguastlan di wilayah El Progreso, sekitar 90 kilometer ke arah timur laut, kata pihak berwenang.
Menteri Komunikasi Miguel Angel Diaz mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa bus tersebut berusia 30 tahun tetapi masih memiliki izin beroperasi.
Dia mengatakan, penyebab kecelakaan dini hari itu masih belum diketahui dan penyidik sedang menyelidiki apakah bus tersebut kelebihan penumpang.
Kantor kejaksaan mengatakan telah membuka penyelidikan atas kecelakaan itu.
Kecelakaan di jalan raya yang menyebabkan puluhan korban jiwa sering terjadi di Amerika Tengah dan Selatan.
Pada Januari 2018, 52 orang tewas di Peru ketika sebuah bus jatuh dari tebing ke pantai di utara ibu kota Lima.
Di Brasil, 54 orang tewas pada Maret 2015 dalam kecelakaan bus wisata di negara bagian Santa Catarina di bagian selatan.*