RIAU1.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sudah berbicara dengan Presiden terpilih Israel, Issac Herzog.
Pembicaraan mereka diadakan lewat telepon pada Senin (12/7). Erdogan, pendukung vokal Palestina selama 18 tahun pemerintahannya, juga mengadakan dialog dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Sabtu (10/7).
Dalam pertemuannya dengan Abbas, Erdogan menyatakan bahwa Turki tak akan tinggal diam terhadap penindasan Israel di Palestina.
Meski pernah berurusan dengan Israel sebagai mitra regional, hubungan antara Turki dan negara penjajah Gaza itu ambruk dalam 10 tahun terakhir. Hal ini diduga karena muaknya Turki atas penindasan Israel terhadap Palestina.
Namun, melalui dialognya dengan Herzog, Turki mencoba kembali menjalin hubungan dengan Israel, tak lain tak bukan dengan maksud agar kedua negara mampu menjaga keamanan dan stabilitas Timur Tengah.
Meskipun dikabarkan ada perbedaan pendapat antara Herzog dan Erdogan, Erdogan tetap ingin melanjutkan dialog.
Selain itu, kepresidenan Turki mengatakan ada potensi untuk kerja sama di bidang energi, pariwisata dan teknologi dengan Israel.
Menurut sebuah pernyataan dari kepresidenan Israel, Herzog dan Erdogan sepakat bahwa “dialog yang berkelanjutan terlepas dari semua perbedaan pendapat” adalah penting, terutama untuk memajukan langkah-langkah dalam mencari solusi antara Israel dan Palestina.
