Tentara Bayaran Tertangkap, Donald Trump Bantah Terlibat Misi Penculikan Presiden Maduro
Presiden AS Donald Trump.
RIAU1.COM - Aparat keamanan Pemerintah Venezuela, menangkap sekelompok tentara bayaran yang diduga dikirim AS untuk menculik Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki kaitan dengan sekelompok tentara yang ditangkap tersebut.
Diketahui, tentara tersebut diduga ingin menangkap Presiden Nicolas Maduro.
"Itu tidak ada hubungannya dengan pemerintah kita," kata Trump di Gedung Putih, mengutip AFP, Selasa (5/5).
Seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu, 6 Mei 2020, Sejauh ini, Trump mau pun pejabat pemerintah AS lainnya belum menjelaskan lebih lanjut ihwal tudingan pemerintah Venezuela.
Sebelumnya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengklaim pihaknya telah menangkap sekelompok tentara bayaran, termasuk dua orang warga Amerika Serikat, yang diutus untuk menangkapnya.
Mengutip Associated Press, tentara bayaran tersebut ditangkap pada Senin (4/5).
Mereka dilaporkan sempat menyerang pantai di Venezuela untuk menangkap Maduro.
Maduro juga sempat memperlihatkan dua buah paspor dengan lambang negara Amerika Serikat saat jumpa pers Senin lalu (4/5).
"Mereka yang ditangkap dalam penyerbuan tersebut adalah warga Amerika Serikat Airan Berry Sack, yang mengaku sebagai seorang tentara bayaran profesional AS, dan ajudan (Presiden AS) Donald Trump, dan Luke Alexander Denman, juga merupakan ajudan Donald Trump. Mereka dan seluruh anggota kelompok teroris tersebut sudah mengaku," kata Maduro.
Mantan anggota korps Baret Hijau Angkatan Darat AS, Jordan Goudreau menyatakan dia serta Luke dan Airan memang ditugaskan dalam operasi militer bersandi "Gideon" untuk menangkap Maduro serta menumbangkan rezim pemerintahan Venezuela.
Luke dan Airan diketahui adalah mantan anggota pasukan khusus Amerika Serikat.
Goudreau mengatakan dia beserta Luke dan Airan pernah bertugas di Irak dan Afghanistan.
"Tujuan utamanya adalah untuk menangkap Maduro," kata Goudreau.
Berdasarkan kronologi versi pemerintah Venezuela, serangan terjadi di kota pesisir La Guaira pada Minggu pagi (3/5).
Saat itu aparat Venezuela dilaporkan berhasil menembak mati delapan orang yang berusaha mendekati pelabuhan menggunakan kapal cepat dan menangkap dua orang lainnya.
Diketahui, AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela pada 2019.
Kala itu, Trump dan Maduro saling kecam soal situasi krisis politik dan ekonomi di negara tersebut.
Trump juga mengakui tokoh oposisi Venezuela, Juan Guaido, sebagai presiden interim. Dengan kata lain, dia tidak menganggap Maduro sebagai pemimpin Venezuela.
R1 Hee.