Rudal Israel
RIAU1.COM - Helikopter milik Tentara Israel (IDF) kembali menembakkan sejumlah rudal ke Suriah bagian selatan. Aksi keji Israel ini yang dilakukan Jumat dini hari itu menyasar beberapa situs milik tentara Suriah dan pos-pos milisi di dekat Quneitra.
Ironisnya, serangan kesekian kali itu terjadi ketika Suriah tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan juga sedang fokus dalam memerangi wabah virus corona atau covid-19 yang kini menghantui warganya.
Menurut media pemerintah Suriah, serangan itu sengaja dilontarkan Israel dari Golan sebagai penekanan terhadap beberapa serangan yang dilakukan oleh tentara Israel sebelumnya. Sumber intelejen Suriah mengatakan, Israel telah menargetkan pasukan milisi Suriah yang didukung oleh Iran.
"Sumber-sumber oposisi di daerah itu mengatakan beberapa pos milisi dekat Quneitra menjadi sasaran dalam serangan itu, yang menurut laporan hanya menyebabkan kerusakan materi," kata Intelijen Suriah yang dikutip Viva dari Reuters, Sabtu 2 Mei 2020.
Selain itu, pada hari yang sama dilaporkan juga telah terjadi serangkaian ledakan di depot amunisi di sebelah timur Homs. Ledakan itu telah menyebabkan beberapa korban jiwa.
Namun, otoritas Suriah belum bisa memastikan apakah ledakan tersebut disebabkan oleh serangan Israel atau bukan. Sementara, Israel sendiri hingga saat ini masih belum memberikan keterangan resmi terkait dengan sejumlah serangan rudal tersebut.
Untuk diketahui, serangan rudal Israel malam tadi merupakan serangan ketiga kalinya di dalam bulan ini yang dilakukan oleh tentara Israel (IDF).
Dua minggu lalu, serangan pesawat tanpa awak (drone) Israel menargetkan sebuah mobil yang membawa pasukan milisi Hizbullah di Suriah selatan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Beberapa hari setelah serangan drone itu, Israel menyerang Suriah tengah di dekat kota Palmyra, yang menurut sumber-sumber intelijen regional adalah pos terdepan yang didukung Iran dan pusat komando pasukan Bashar Al-Assad.
Kemudian, pada hari Senin kemarin tentara Israel juga meluncurkan beberapa bom miliknya dengan mengarahkan ke pinggiran selatan Sayyed Zaynab di Damaskus. Serangan itu mengakibatkan tiga warga sipil tewas di tempat.
Kehadiran Iran di Suriah adalah salah satu alasan kenapa Israel selalu melakukan serangkaian serangan ke Suriah. Israel mengakui, dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan banyak serangan ke Suriah.
Persisnya, serangan yang dilakukan oleh Israel dilakukan sejak dimulainya perang saudara di Suriah pada tahun 2011 silam. Dengan demikian kehadiran Iran yang mendukung pemerintah Suriah menjadi ancaman strategis bagi Israel.
Kegeraman Israel terhadap kehadiran Iran di Suriah itu sempat dilontarkan oleh Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett beberapa waktu lalu. Bennett mengatakan akan terus melakukan berbagai serangan ke Suriah sampai Iran keluar dari Suriah.
"Kami telah beralih dari memblokir pemangkasan Iran di Suriah untuk memaksanya keluar dari sana, dan kami tidak akan berhenti. Kami tidak akan membiarkan lebih banyak ancaman strategis tumbuh tepat di seberang perbatasan kami tanpa mengambil tindakan, Kami akan terus melakukan perlawanan ke wilayah musuh," kata Bennett.
Sumber: Viva