Ilmuwan Belanda Bongkar Ventilator Kuno untuk Dibuat Replika, Diproduksi Massal untuk Pasien Corona

18 April 2020
Ilmuwan Belanda bongkar ventilator lawas. Foto: Reuters.

Ilmuwan Belanda bongkar ventilator lawas. Foto: Reuters.

RIAU1.COM -Ventilator yang berfungsi menunjang pernapasan pasien menjadi krusial dalam penanganan wabah virus corona. Di tengah ketersediaan ventilator yang minim, ilmuwan asal Belanda berupaya menghidupkan kembali ventilator yang dibuat di tahun 1960-an.

Dilansir dari Kumparan.com, Sabtu (18/4/2020), ventilator produksi Inggris yang selama ini menghuni Museum Ilmu Pengetahuan, diminta oleh pihak kampus Delft University sebagai bahan penelitian. Barang kuno ini diyakini mampu membantu pengadaan alat ventilator yang lebih efisien.

"Manfaat peralatan ini yaitu mekanisme mesin yang diproses lewat sistem mekanis, sehingga tak membutuhkan perangkat lunak atau sistem elektrik untuk menjalankan sistem," kata pimpinan proyek dari Delft University, Professor Gerwin.

Ventilator lawas itu dikirim oleh pihak museum untuk dibongkar di laboratorium kampus. Proses penelitian langsung mendapati temuan menarik.

Terdapat pelembab yang dibuat dengan alat serupa panci presto. Semua komponen sepenuhnya digerakkan oleh sistem mekanis.

Pihak museum langsung menyetujui proyek ini, meski aslinya barang-barang bersejarah haram digunakan untuk kepentingan pihak luar. Apalagi, tim Delft University berencana membongkar komponen mesin bersejarah.

Namun kondisi pandemi COVID-19 yang kian serius di Belanda menjadi pengecualian yang dimaklumi oleh pihak museum.

"Nyawa kita semua tengah dipertaruhkan," kata direktur museum Amito Haarhuis.

Hasil temuan berupa ventilator mekanis ini nantinya diharapkan bisa membantu penanganan COVID-19 di Belanda dan negara sekitarnya. Tim Delft University juga akan mengirim replika blueprint ke Guatemala.

Ongkos pembuatan alat ini bisa mencapai 2.000 sampai 4.000 dolar Amerika Serikat, dan bisa lebih murah jika diproduksi lewat industri.

Belanda menjadi salah satu negara yang menerima efek telak dari pandemi virus corona di Eropa. Pada Sabtu, kasus positif di Belanda telah mencapai 31.589 dengan angka kematian 3.601 orang.