Perusahaan Aplikasi Zoom Rekrut Mantan Kepala Keamanan Facebook Alex Stamos sebagai Konsultan

10 April 2020
Seorang murid mengikuti pelajaran bersama murid-murid lainnya secara daring memanfaatkan Aplikasi Zoom. Foto: Reuters.

Seorang murid mengikuti pelajaran bersama murid-murid lainnya secara daring memanfaatkan Aplikasi Zoom. Foto: Reuters.

RIAU1.COM - Perusahaan aplikasi Zoom merekrut mantan kepala keamanan Facebook Alex Stamos sebagai konsultan. Aplikasi penyelenggara konferensi video itu membutuhkan jalan keluar atas masalah privasi pengguna yang menjegalnya di tengah popularitas saat wabah pandemi COVID-19 ini.

Dilansir dari Tempo.co, Jumat (10/4/2020), Stamos mengungkapkan perekrutan dirinya sebagai konsultan keamanan di Zoom Video Communications Inc. Dia memutuskan untuk bergabung setelah menjawab panggilan telepon langsung dari pendiri sekaligus CEO Zoom, Eric Yuan, pada pekan lalu.

Yuan mendekatinya setelah Stamos membela Zoom di Twitter ketika perangkat lunak konferensi video itu banyak menuai kritik dari media sosial. Aplikasi ini didera "Zoombombing," tren saat ini di mana orang tak bertanggung jawab dan tak diundang mengganggu rapat dan berbagi konten yang mengejutkan atau bahkan mengganggu.

"Seperti yang saya katakan kepada siswa ilmu komputer dalam kursus Kepercayaan dan Keselamatan Rekayasa saya dua minggu terakhir, kesalahan pengkodean dan masalah kriptografi adalah penting," ujarnya.

Stamos juga mengklarifikasi bahwa dirinya tidak akan bergabung dengan Zoom sebagai karyawan, tapi hanya sebagai penasihat. Dia akan membantu perusahaan melalui masa sulit keamanan saat ini dan merancang produk yang aman untuk digunakan.

Menurutnya, Zoom memiliki beberapa pekerjaan penting yang harus dilakukan dalam keamanan aplikasi inti, desain kriptografi, dan keamanan infrastruktur.

"Dan saya menantikan untuk bekerja dengan tim teknik Zoom pada proyek-proyek itu," kata dia menuturkan.

Per 1 April, Aplikasi Zoom telah membekukan semua pekerjaan pada fitur baru untuk fokus pada peningkatan keamanan aplikasinya. Zoom Video telah mengatasi beberapa masalah, seperti mengaktifkan ruang tunggu dan memaksa kata sandi untuk panggilan video baru, sebagai cara untuk mencegah tren peningkatan ZoomBombing.

Masalah lain masih tetap ada, seperti enkripsi yang lemah dan situasi dimana panggilan dan kunci terenkripsi dialihkan melalui server Cina.

"Kami sangat senang Stamos bergabung. Dia adalah penggemar platform kami dan tidak diragukan lagi akan membantu menerapkan kontrol dan praktik terbaik di kelasnya," kata Yuan di blog.

Sejak meninggalkan Facebook pada 2018, Stamos telah menjabat sebagai Direktur Observatorium Internet Stanford. Di tempat barunya itu Stamos dan timnya telah menerbitkan laporan tentang kampanye disinformasi yang dilakukan di berbagai jejaring sosial.