Hindari Virus Corona, Suku Adat Orang Asli Malaysia Isolasi Diri di Hutan

Hindari Virus Corona, Suku Adat Orang Asli Malaysia Isolasi Diri di Hutan

4 April 2020
Ilustrasi Virus Corona. Foto: 123rf.com.

Ilustrasi Virus Corona. Foto: 123rf.com.

RIAU1.COM -Sebagian penduduk Desa Jemeri, Pahang, Malaysia, memilih lari ke hutan agar terhindar dari virus corona baru atau COVID-19. Mereka yang pergi ke hutan adalah kelompok yang biasa disebut suku adat Orang Asli.

Dilansir dari Tempo.co, Sabtu (4/4/2020), seorang penduduk Desa Jemeri, Bedul Chemai mengatakan, pergi ke hutan adalah cara mereka mengisolasi diri supaya tak terinfeksi virus corona.

"Kami akan mencari makanan untuk diri sendiri. Kami tahu cara bertahan hidup di hutan dan bisa bercocok tanam di sana," ujarnya.

Saat wabah corona melanda, penduduk Desa Jemeri sudah menutup akses masuk ke desa mereka. Suku adat Orang Asli di Malaysia ini termasuk kelompok miskin dan paling rentan. Karena, dilaporkan ada seorang anak yang terinfeksi corona di sana.

Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Orang Asli Juli Edo mengatakan, anak yang terinfeksi itu berusia tiga tahun, berasal dari sebuah desa di luar Cameron Highlands. Cameron Highlands adalah sebuah destinasi wisata di dataran tinggi yang terletak di barat daya Pahang.

"Belum jelas bagaimana anak itu bisa terinfeksi," kata Juli.

Suku adat Orang Asli adalah keturunan dari penduduk paling awal yang dikenal di Semenanjung Malaysia. Mereka berjumlah sekitar 200 ribu orang. Suku adat Orang Asli umumnya bekerja sebagai petani dan menjual hasil bumi, seperti sayur, buah-buahan, dan karet.