Ini Bisa Dicontoh Indonesia, Ribuan Dokter Baru Lulus Diminta Tangani Corona di Italia

Ini Bisa Dicontoh Indonesia, Ribuan Dokter Baru Lulus Diminta Tangani Corona di Italia

31 Maret 2020
Ilustrasi Dokter baru lulus di Italia ikut tangani Corona.

Ilustrasi Dokter baru lulus di Italia ikut tangani Corona.

RIAU1.COM - Indonesia mungkin bisa mencontoh ini.  Ribuan lulusan kedokteran di Italia menerima panggilan darurat pemerintah untuk membantu menangani pasien wabah virus corona. 

Pemerintah pun mempercepat prosedur pendaftaran kerja bagi lulusan kedokteran dengan meniadakan ujian rumah sakit dan meningkatkan jumlah dokter yang direkrut.

 

Indonesia mungkin bisa mencontoh dengan meminta seluruh Dokter yang baru lulus ujian, mahasiswa kedokteran tingkat akhir, perawat yang Baru lulus atau tingkat akhir, membantu Tim Penanganan Wabah Corona di seluruh rumah sakit di tanah air.

Mereka dipekerjakan dan diangkat cepat sebagai Tim Penanganan Wabah Corona dan diberikan fasilitas dan gaji, asuransi yang memadai serta tunjangan lainnya. 

Seorang lulusan kedokteran Universitas L'Aquila di pusat Italia, Chiara Bonini, mengaku baru saja menyelesaikan ujian akhirnya.

Pemerintah kemudian mendesak para mahasiswa kedokteran untuk membantu menangani wabah corona di bagian utara Italia yang terdampak parah. Bonini pun mengaku siap untuk membantu pemerintah yang kekurangan profesional medis.

"Saya ingin memberikan bantuan kepada kota saya yang hidup di saat dramatis ini, dan memiliki kebutuhan nyata untuk dokter," kata Bonini yang tinggal di Bergamo, kepada CNN, Senin (30/3).

Direktur Penyakit Menular di S.S. Salvatore Hospital di L'Aquila, Dr. Alessandro Grimaldi, mengungkapkan perubahan prosedur perekrutan yang mendadak ini menandai perombakan besar pada sistem pendidikan Italia.

Terkadang, karena jatah penempatan yang minim, mahasiswa kedokteran biasanya dikirim ke luar negeri untuk menjalani masa residensi mereka.Pada umumnya, mahasiswa kedokteran di Italia diwajibkan menjalani masa residensi untuk menjadi seorang dokter spesialis dalam bidang tertentu.


Namun, dengan melonjaknya jumlah kasus dan angka kematian di Italia karena virus corona, para mahasiswa kedokteran yang baru lulus langsung diterjunkan ke garda terdepan darurat kesehatan.


Berdasarkan data yang dihimpun Johns Hopkins University, Italia menempati urutan kedua dengan kasus virus corona terbanyak yakni 97.689 kaksus. Sementara, jumlah kematiannya telah tembus 10.000 pada akhir pekan lalu.

Federasi dokter nasional Italia juga melaporkan kematian 50 dokter akibat virus corona, yang membuat tenaga kesehatan di Italia semakin menipis.

Para lulusan kedokteran pun rela turun tangan membantu pemerintah melawan pandemi corona.

Stefania Pini, seorang lulusan kedokteran Universitas Parma bahkan mengaku berkenan menginvestasikan seluruh hidupnya untuk berjuang di bidang kesehatan.

Sebelum membantu menangani wabah corona di Italia, Pini terpaksa menjalani masa residensinya di Swiss. Namun, ia sangat berharap dapat bekerja di negara asalnya.

"Saya menginvestasikan seluruh hidup saya untuk melakukan pekerjaan ini," kata Pini yang saat ini bekerja di rumah sakit di Kota Cremona. "Saya orang Italia dan saya ingin sekali bekerja di Italia," lanjutnya.

Tak hanya Pini, Samin Sedghi Zadeh, yang sebelumnya merupakan dokter umum di sektor swasta, juga meninggalkan pekerjaannya untuk membantu pemerintah dalam menangani pasien virus corona.

Dalam dua pekan terakhir, Zadeh yang merupakan keturunan Iran telah bekerja bersama profesional medis lainnya di rumah sakit di Kota Cremona.


"Setahun yang lalu ketika saya lulus, saya membuat janji untuk membuat diri saya berguna dalam menghadapi krisis," kata Zadeh, seperti dikutip CNN, Senin (30/3).

 

Menurutnya, Italia dan negara barat pada umumnya sudah memiliki sistem perawatan kesehatan yang baik.

Hanya saja, ketika virus corona pertama kali muncul di China, Zadeh menyebut mereka kurang mempersiapkan diri dan menganggap wabah tersebut tak akan menjadi pandemi. 

Ia berharap krisis kesehatan yang berlangsung saat ini dapat menjadi pelajaran bagi negara-negara di dunia untuk tidak menyepelekan suatu isu kesehatan.

R1 Hee.