CEO Tesla, Elon Musk
RIAU1.COM - Wabah virus corona atau Covid-19 tengah menjadi perbincangan dunia. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina ini telah merenggut banyak nyawa diberbagai belahan dunia sejak kemunculannya pada tahun 2019 silam.
Namun, CEO Tesla, Elon Musk mengungkapkan, kecelakaan lalu lintas lebih berbahaya dan mengancam lebih banyak kematian daripada virus corona yang tengah melanda dunia tersebut.
Musk mengatakan kepada segenap karyawan SpaceX, kemungkinan meninggal karena Covid-19 lebih kecil daripada kecelakaan lalu lintas. Namun ia tidak merinci berapa jumlah kematian karena kecelakaan lalu lintas. Di Amerika Serikat, terdapat lebih dari 1.600 kasus virus corona baru dengan 40 orang meninggal dunia.
The New York Times yang mengutip pejabat kesehatan, mewartakan jika penyebaran corona tidak segera dibendung, sekira 160 juta hingga 214 juta orang Amerika mungkin terinfeksi. Ini bukan pertama kalinya Musk menganggap enteng COVID-19.
Dalam sebuah cuitan pekan lalu, dia mengatakan bahwa kepanikan karena corona adalah hal bodoh. "Viralitas COVID-19 dilebih-lebihkan karena tanggal diagnosis yang menyatu dengan tanggal kontraksi dan perkiraan berlebihan yang terus bermunculan. Jika terus memperkirakan secara berlebihan, maka virus itu akan melebihi yang diketahui alam semesta," ujarnya, dilansir Tempo.co, Ahad 15 Maret 2020.
"Tingkat fatalitas juga sangat berlebihan. Karena sangat sedikit alat tes, mereka yang meninggal dengan gejala pernapasan diuji untuk COVID-19, tetapi mereka yang bergejala ringan justru tidak. Prevalensi virus corona dan pilek jenis lain dalam populasi masyarakat sangat tinggi," tukasnya.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakannya COVID-19 sebagai pandemi. Secara global, telah menginfeksi lebih dari 132.500 orang di 123 negara.