Seorang penduduk di Kota Wuhan China.
RIAU1.COM - Banyak yang bertanya seperti apa istilah Lockdown tersebut.
Di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona, mencuat gagasan untuk memberlakukan lockdown (penutupan suatu kota) di Indonesia, layaknya yang sudah diterapkan di Wuhan, Italia dan Manila.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Sabtu, 14 Maret 2020, Pemerintah Indonesia hingga Sabtu (14/3) memang belum berencana memberlakukan sehingga tak ada rincian mekanisme lockdown jika benar-benar diterapkan.
Namun, Wuhan, Italia, dan Manila sudah punya cara tersendiri untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayah masing-masing. Berikut perbedaannya.
Wuhan
Sebagai pusat perkembangan Covid-19, Wuhan langsung menerapkan lockdown pada 23 Januari lalu, tepatnya beberapa pekan setelah virus corona merebak di ibu kota Provinsi Hubei tersebut.
Tepat pukul 02.00 waktu setempat, pihak berwenang di Wuhan mengumumkan bahwa mulai jam 10.00 di hari itu, semua transportasi publik, termasuk bus, kereta, penerbangan, hingga perjalanan kapal feri ditangguhkan.
Penduduk di Wuhan juga dilarang keluar kawasan tanpa izin dari pihak berwenang, membuat 300 ribu orang di kota tersebut berbondong keluar sebelum pagi menjelang.
CNN melaporkan bahwa di sore hari, otoritas menutup jalan bebas hambatan dari Wuhan.
Keesokan harinya, 12 kawasan lain yang terhubung langsung dengan Wuhan juga menerapkan lockdown serupa.
Dengan aturan lockdown di kawasan-kawasan ini, total lebih dari 50 juta orang tak dapat bergerak keluar dari tempat mereka berada.
Memasuki Februari, pemerintah China memperluas lockdown dengan menutup semua perusahaan tak strategis, termasuk pabrik pengolahan, di Provinsi Hubei.
Forbes , melaporkan bahwa dengan aturan ini, Italia menutup semua perbatasan dan mengimbau warganya agar tak meninggalkan rumah untuk bekerja.Pada pertengahan bulan itu, pemerintah China memperluas aturan dengan menutup semua perusahaan tak strategis dan seluruh sekolah di Provinsi Hubei setidaknya sampai 10 Maret.
Dengan lockdown dan sederet upaya lain oleh pemerintah China, tingkat peningkatan jumlah infeksi virus corona di Wuhan menurun drastis.
Dari peningkatan tajam setiap harinya sejak Desember, pada Kamis (12/3) dilaporkan hanya 15 kasus baru virus corona di Wuhan.
Kini, secara keseluruhan China mencatat kasus corona sebanyak 80.796 dan korban meninggal 3.169 orang. Sementara itu, 62.802 pasien dinyatakan sembuh.
Italia
Setelah Wuhan, Italia sebagai negara dengan peningkatan jumlah infeksi virus corona paling tinggi juga menerapkan lockdown.
Awalnya, lockdown hanya berlaku di kawasan utara Italia, tapi diperluas hingga ke seluruh penjuru negara pada 9 Maret lalu.
Dengan peningkatan infeksi yang begitu pesat, Italia menerapkan lockdown lebih ketat ketimbang Wuhan.
Selain itu, pemerintah juga memerintahkan warganya untuk menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain.
Bar dan restoran juga harus sudah tutup pukul 18.00 waktu setempat. Warga juga hanya bisa memesan makanan untuk dibawa pulang, tak diizinkan berkumpul di tempat umum. Di akhir pekan, semua mal juga ditutup.
Barangsiapa melanggar aturan ini dapat diganjar denda atau hukuman penjara. Militer pun dikerahkan untuk memastikan aturan lockdown ini dipatuhi.
Manila
Manila menjadi lokasi terakhir yang menerapkan lockdown. Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan aturan ini tak lama setelah tiga menteri kabinetnya mengisolasi diri lantaran menjalin kontak dengan pasien yang terinfeksi virus corona.
Dalam pidato pada Kamis (12/3), Duterte mengumumkan penutupan sekolah selama satu bulan, larangan pertemuan massal, dan tak mengizinkan warga keluar masuk Manila.
Duterte menegaskan bahwa aturan ini harus diterapkan dengan ketat. Ia pun siap menerjunkan militer untuk memastikan "perdamaian dan ketertiban" selama penerapan lockdown.
R1 Hee.