Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Bagi umat Islam, Perang Badar menjadi peristiwa yang sangat penting di era nabi akhir zaman, Muhammad terjadi pada hari ini tahun 624 Masehi atau 17 Ramadhan 2 H.
Alasannya karena peristiwa itu merupakan bentuk ketegasan dari umat Islam yang selalu ditindas oleh kafir Quraisy dinukil dari republika.co.id, Jumat, 13 Maret 2020.
Ketika wahyu berupa surat Al Hajj ayat 39-40 yang mengizinkan Nabi bersama pengikutnya memerangi kaum munafik ini, aksi pembelaan pun dilakukan.
Nabi yang melibatkan 313 orang muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, dan 2 ekor kuda, mampu mengalahkan kaum Quraisy yang membawa 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 kuda.
Kekalahan kaum ini lantaran bertempur menggunakan gaya Arab kuno yang sembrono dan hanya mengandalkan keberanian, balas dendam, merebut harta, hingga status sosial.
Berbeda dengan pasukan Rasul yang begitu disiplin dalam satu komando. Salah satu taktiknya ialah menghindari pertarungan jarak dekat dan lebih memilih menyerang menggunakan panah.
Seusai perang dan menang telak, Rasulullah justru memperlakukan kaum Quraisy dengan baik untuk memulihkan harga diri mereka yang hancur disebabkan kekalahan besar ini.
Padahal, sebelum perang terjadi, umat Islam selalu diintimidasi, diusir, dianiaya, diperas, dilecehkan hingga menjadi korban pembunuhan termasuk dialami oleh Nabi sendiri.
Penyiksaan keji ini masih terus berlanjut saat umat Islam hijrah ke Madinah. Kaum Quraisy masih tetap mengganggu terutama kepada para pedagang muslim.