Ketika Bahasa Melayu Pernah Menjadi Bahasa Pengantar di Asia Tenggara

Ketika Bahasa Melayu Pernah Menjadi Bahasa Pengantar di Asia Tenggara

5 Maret 2020
Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

Ilustrasi [Foto: Istimewa/internet]

RIAU1.COM - Sejarah mencatat di abad ke-15 hingga ke-17 bahasa Melayu pernah menjadi lingua franca atau bahasa pengantar di kawasan Asia Tenggara.

Fakta ini diungkap dengan jelas oleh sejarawan Anthony Reid dan Leonard Y. Andaya dinukil dari tirto.id, Kamis, 5 Maret 2020.

Dimana bentuk paling purba atau Proto Melayu-Polinesia berkembang di Filipina sekitar 2500 tahun sebelum masehi.

Kemudian bahasa Proto Melayu-Polinesia berkembang menjadi cabang-cabang bahasa baru seiring dengan migrasinya para penuturnya ke Nusantara melalui lautan.

Sekitar 1500-500 SM, di Kalimantan barat berkembang lagi rumpun bahasa Melayu-Cham yang diperkirakan sebagai nenek moyang langsung bahasa Melayu.

Mereka biasanya bermigrasi ke daerah Semenanjung Malaya melalui kepulauan Riau.

Dari Semenanjung Malaya, satu kelompok menyeberang ke Sumatra Tenggara dan menjadi nenek moyang para penutur bahasa Melayu.

Sementara kelompok lain bermigrasi ke Vietnam kemudian menjadi nenek moyang para penutur bahasa Cham.