Setelah Ditolak Indonesia, Akhirnya 17 Warga Timor Leste Dievakuasi Selandia Baru dari Wuhan China

7 Februari 2020
Ilustrasi Warga Timor Leste saat dievakuasi dengan pesawat ke Selandia Baru.

Ilustrasi Warga Timor Leste saat dievakuasi dengan pesawat ke Selandia Baru.

RIAU1.COM - Setelah ditolak Indonesia untuk karantina di Bali, akhirnya  17 warga Timor Leste  dievakuasi oleh pemerintah Selandia Baru dari Wuhan,  China, kota sumber penyebaran virus corona. 

Warga Timor Leste ini juga akan dikarantina di Selandia Baru bersama warganya dari Wuhan China. 

 


Belasan warga Timor Leste itu turut dievakuasi bersama sekitar 200 orang lainnya dari berbagai negara menggunakan pesawat Air New Zealand. Pesawat itu dilaporkan tiba di Auckland pada Rabu (5/2).

Kementerian Luar Negeri Selandia Baru menuturkan selain warga Timor Leste, sebanyak 54 warganya, 44 penduduk tetap Selandia Baru berpaspor China, 23 warga Australia, 12 penduduk tetap Australia berpaspor China, dan delapan warga Inggris, ikut dievakuasi dalam pesawat itu.


Selain itu, 17 warga Papua Nugini, lima orang asal Samoa, empat orang dari Tonga, dua orang warga Fiji dan empat orang dari warga negara lainnya juga ikut dalam rombongan tersebut.
 

Seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat, 7 Februari 2020,  Kemlu Selandia Baru memaparkan ada 60 orang yang sudah mendaftar tak bisa ikut pesawat lantaran datang terlambat

Pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern menyatakan orang-orang yang dievakuasi selain warga Australia akan dikirim ke pangkalan udara Whangaparaoa di utara Auckland.

Di sana mereka akan diisolasi selama dua minggu.

Kemlu Selandia Baru juga mengatakan sejumlah staf kementeriannya dan Kementerian Kesehatan yang ikut menangani proses evakuasi juga akan dikarantina selama dua pekan.


Sementara itu para warga Australia yang ikut dievakuasi akan langsung ditransfer ke Pulau Christmas menggunakan pesawat dengan jarak perjalanan 7.500 kilometer atau sembilan jam.

Canberra mengatakan warga-warganya yang dievakuasi dari Wuhan akan dikarantina di pulau tersebut.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengaku senang bisa membantu negara tetangga.

"Dalam segala konteks ini menggambarkan secara total sebuah kerja sama," kata Peters seperti dikutip The Guardian,  pada Jumat (7/2).

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace memberi sinyal sulit memberi akses belasan siswa Timor Leste itu masuk setelah mendapat masukan dari banyak pihak.


Sejauh ini, tidak ada kasus virus corona terdeteksi di Selandia Baru meski sejumlah orang sudah diisolasi dan diobservasi sebagai antisipasi.

Belasan warga Timor Leste itu sampai di Auckland setelah sebelumnya ditolak masuk dan dikarantina di Bali.

 


"Ada permintaan dari Timor Leste untuk memberikan fasilitas karantina di Bali sebanyak 17 mahasiswa yang sekarang masih di China dan mau kembali ke Timor Leste," kata Cok Ace, Senin (3/2).
 

"Namun tadi berdasarkan masukan teman-teman semua, kelihatannya kami sulit untuk mengizinkan," ucap Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu menambahkan. 

R1 Hee.